Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indeks Pangan Kita Kalah Dari Zimbabwe

Senator Usulkan Food Estate Dibangun Di Semua Wilayah

Senin, 22 Februari 2021 06:25 WIB
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamudin. (Foto: Humas DPD RI)
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamudin. (Foto: Humas DPD RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senator mendorong Pemerintah mengembangkan proyek Food Estate (lumbung pangan) di semua wilayah Indonesia. Pengembangan lumbung pangan menjadi industri pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan yang bakal menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamudin mengatakan, ekonomi butuh terobosan saat pandemi. Kehadiran lumbung pangan di semua wilayah diyakini akan menggerakkan roda perekonomian.

“Food Estate bisa diterapkan di semua wilayah, sesuai keunggulan dan karakter agrospasial masing-masing daerah. Hal itu akan memberi dampak produktivitas dan serapan tenaga kerja yang signifikan di sektor pertanian kita,” ujar Sultan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (21/2).

Baca juga : Senayan Minta Keberhasilan Bahlil Tarik Investor Tak Diganggu Kementerian/Lembaga Lain

Secara kelembagaan, sambung dia, DPD mendukung setiap pilihan kebijakan Pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Terlebih, Pemerintah saat ini telah bekerja keras untuk meningkatkan produktivitas komoditi pertanian, utamamya agro industri yang terpadu dari hulu sampai hilir.

“Sejauh ini, konsep Food Estate sudah dikelola intensif, baik yang berada di Kalimantan Tengah (Kalteng) maupun beberapa daerah di Jawa. Namun, perlu sedikit dievaluasi, disesuaikan dengan agenda pertanian yang berkelanjutan,” harap mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.

Baca juga : Petani Di Lokasi Food Estate Mulai Panen

Sultan menguraikan, pentingnya keberadaan industri pengolahan di sentra-sentra pertanian, perkebunan dan peternakan.

Selain berdampak pada penyerapan lapangan pekerjaan dan roda perekonomian, teknik pengolahan yang presisi akan mengurangi limbah pertanian dan ramah lingkungan.

“Selain sustainable (keberlanjutan), konsep diversifikasi pangan bisa mengurangi ketergantungan kita pada jenis pangan tertentu. Hal itu juga akan berdampak signifikan dalam menekan importasi pangan,” tegas Senator dari daerah pemilihan (dapil) Bengkulu itu.

Baca juga : Senator Usulkan RUU BUMDes

Sultan meyakini, pandemi Covid-19 bisa menjadi momentum dalam meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangannya. Sebab, setiap negara akan membatasi atau memilih untuk tidak mengekspor bahan pangan demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Meski indeks pertanian berkelanjutan Indonesia hari ini kalah dari beberapa Afrika, kami yakin masa depan pertanian Indonesia akan lebih baik. Untuk itu, keberadaan puluhan waduk dan jaringan irigasi yang dibangun Pak Jokowi harus dimanfaatkan secara optimal dan presisi,” tandasnya.

Sebelumnya, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengungkapkan, Food Sustainability Index Indonesia berada di peringkat ke-60. Semakin besar angkanya, semakin buruk. Peringkat Indonesia kalah jauh dengan Zimbabwe di peringkat 31 dan Ethiopia peringkat 27. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.