Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Senayan Apresiasi Produksi Naik
Petani Dan Pengamat Tolak Impor Beras
Senin, 8 Maret 2021 06:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka tersebut meningkat sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan 2019 sebesar 54,60 juta ton GKG.
Jika dikonvesi, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sekitar 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 sebesar 31,31 juta ton.
Anggota Komisi IV DPR Luluk Nur Hamidah menilai adanya kenaikan produktivitas beras ini tentu perlu diapresiasi. Kementan bisa menjamin bahwa produktifitas tersebut bisa ditingkatkan di tengah-tengah situasi pandemi yang sudah berjalan lebih dari 8 bulan ini.
“Bahkan bukan hanya menjaga tapi juga meningkatkan produktivitas. Jadi saya kira apresiasi itu memang perlu diberikan kepada Kementan karena juga terjadi di tengah kekhawatiran dari lembaga FAO (Badan Pangan Dunia PBB) yang mengatakan Indonesia bisa terancam krisis pangan,” kata Luluk, Sabtu (6/3/2021).
Baca juga : Bamsoet Apresiasi Pajero Indonesia-One Yang Ikut Branding Empat Pilar MPR
Apresiasi sesungguhnya, sambung dia, juga layak diberikan kepada para petani yang terbukti mampu menunjukkan bahwa sektor pertanian tetap bisa menjadi andalan dengan tetap tumbuh positif di saat perekonomian negara lagi sulit.
“Reward harus diberikan kepada petani kita yang tentunya setimpal dengan apa yang sudah dicapai oleh para petani kita,” kata Luluk.
Lebih lanjut, politisi perempuan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, adanya kenaikan produktifitas ini cukup menggembirakan karena terjadi di saat terjadi penurunan luas lahan sawah.
Menurutnya, ini menunjukkan telah terjadi pergeseran pola tanam dari para petani yang selama ini Indeks Pertanaman (IP) sekali setahun, menjadi dua kali. Dan yang biasanya IP nya dua kali menjadi tiga kali.
Baca juga : Soal Kisruh Partai Demokrat, Golkar Merasa Prihatin
“Kalau berdasarkan data BPS bahwa kita punya stok lebih dari cukup maka ini tidak menjadi alasan untuk membuka importase beras. Dan kita berharap pemerintah dalam hal ini Bulog bisa melakukan penyerapan jangan sampai produksi naik, tapi tingkat penyerapan dari petani (rendah) dan harga itu jatuh,” tambah dia.
Berdasarkan data BPS, produksi padi pada Tahun 2020 mengalami kenaikan, dimana tahun 2019 sebesar 54,60 juta ton gabah kering giling (GKG) menjadi 54,65 juta ton GKG pada 2020 atau naik 45.170 ton.
Begitu juga potensi produksi periode Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama tahun lalu sebesar 11,46 juta ton.
Adapun potensi luas panen padi pada subround Januari-April 2021 tersebut mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar (26,53 persen) dibandingkan subround Januari-April 2020 yang sebesar 3,84 juta hektar.
Baca juga : Kerja Sama Pendidikan, UE-Indonesia Promosikan Saling Pengertian
Tolak Impor Beras
Di tengah capaian produksi beras naik dan kerja keras Kementan yang berpihak pada petani, di satu sisi pemerintah berencana membuka keran impor beras sebesar 1 juta ton kepada Bulog di tahun 2021 ini.
Namun, rencana ini mendapat penolakan keras dari petani dan pengamat pertanian. Anwar (37), seorang petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengaku terpukul lantaran kebijakan itu diputuskan ketika petani sedang menghadapi panen raya.
“Harusnya diserap bukan diimpor,” ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya