Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kunker Persiapan Sekolah Tatap Muka, Komisi VIII DPR Ingatkan Prokes Ketat

Selasa, 13 April 2021 12:03 WIB
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto saat kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI membahas Persiapan Belajar Tatap Muka di Madrasah dan Pesantren di Kota Cilegon, Senin (12/04). (Foto: Ist)
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto saat kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI membahas Persiapan Belajar Tatap Muka di Madrasah dan Pesantren di Kota Cilegon, Senin (12/04). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto meminta Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat di 143 Madrasah yang ada di Kota Cilegon.

Mengingat sekolah daring yang kini dilaksanakan tidak terlalu efektif dalam pembelajaran yang ada, sehingga rencana proses pembelajaran tatap muka mesti dipersiapkan sebaik mungkin oleh seluruh sekolah madrasah yang ada di Kota Cilegon, Banten.

"Pastikan belajar tatap muka di madrasah dan pesantren dilakukan lebih matang dan dengan protokol kesehatan atau prokes yang ketat," ujar Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto saat kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI membahas Persiapan Belajar Tatap Muka di Madrasah dan Pesantren di Kota Cilegon, Senin (12/4).

Baca juga : DPR Minta Menteri BUMN Dukung PT Pindad Sediakan Bahan Produksi

Menurutnya, sejauh ini hasil evaluasi pembelajaran secara daring dinilai belum efektif, sehingga rencana belajar tatap muka nanti harus disambut dan dipersiapkan lebih baik. Melalui koordinasi intensif dengan sejumlah pihak terkait, termasuk satgas Covid-19 di Kota Cilegon dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Lebih lanjut, Yandri juga mengatakan, bahwa belajar mengajar luring penting. Karena sudah satu tahun peserta didik madrasah dan pesantren mengikuti pembelajaran secara daring.

Karena pandemi Covid-19, anak didik dan orang tua sudah merasakan kejenuhan yang berimbas kepada efektivitas jalannya proses belajar mengajar.

Baca juga : Senayan: Vaksin Nusantara Jadi Solusi Kekurangan Stok

"Artinya, yang kita terima laporan dari Kanwil Kemenag Banten ada semacam kebosanan dari anak didik yang memang sudah lama tidak keluar rumah, tidak  bertemu dengan teman-teman sekolah juga para guru di sekolahnya. Jadi, sekolah tatap muka ini juga menjadi sebuah mimpi besar bagi anak didik untuk kembali ke sekolah," katanya.

Terakhir, Yandri juga menegaskan, apabila pandemi Covid-19 belum dapat dikendalikan, maka proses belajar dapat dilakukan secara hybrid. Yaitu daring dan luring yang dapat dilaksanakan 50 persen dari jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Sedang 50 persen sisanya mengikuti secara daring.

"Antara peserta didik yang mengikuti secara daring dan luring dapat di selang-seling sesuain kebijakan masing-masing madrasah dan pesantren," tutupnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.