Dark/Light Mode

Negara Produsen Lakukan Embargo

Senayan: Vaksin Nusantara Jadi Solusi Kekurangan Stok

Senin, 12 April 2021 07:38 WIB
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (Foto: Net)
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Senayan meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memprioritaskan Vaksin Nusantara untuk menutupi kekurangan stok vaksin Covid-19.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin berharap, pemerintah mendukung penuh pengembangan dan produksi vaksin dalam negeri. Supaya Indonesia tidak tergantung dengan vaksin produksi negara lain.

“Indonesia harus memproduksi vaksin sendiri, mengantisipasi persoalan kekurangan stok, serta membebaskan seluruh rakyat dari pandemi,” ujar Azis melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

Baca juga : Anggaran Minim, BKKBN Kudu Gandeng Kementerian Lain

Diketahui, Indonesia menjadi negara yang menyediakan vaksin Covid-19 dari berbagai merek demi mencegah penyebaran virus Covid-19. Namun, di tengah proses vaksinasi tersebut muncul kekhawatiran terkait ketersediaan vaksin.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tengah mewaspadai persoalan ini. Pasalnya, sejumlah negara produsen vaksin Covid-19 tengah menerapkan embargo, lantaran lonjakan kasus positif di negara mereka.

“Karena terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk India, mulai terjadi embargo vaksin. Kondisi ini bisa mengganggu ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan, utamanya dari negara-negara yang melakukan embargo,” kata Budi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (26/3).

Baca juga : Komisi IX Desak Menaker Dan BPJS Ketenagakerjaan Segera Realisasi JKP

Melanjutkan keterangannya, Azis berharap, persoalan kekurangan stok menjadi momentum lahirnya vaksin Covid-19 hasil karya anak bangsa. Terlebih, Vaksin Nusantara telah dipastikan lebih sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

“Karenanya, pemerintah harus mendukung penuh, serta menghargai kerja keras para ilmuwan dan peneliti dalam negeri untuk mengembangan Vaksin Nusantara. Temuan ini merupakan bukti, bangsa kita mampu membuat vaksin sendiri, vaksin yang menjadi karya bakti terhadap bangsa dan negara,” tegas dia.

Secara terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti juga meminta pemerintah serius menyikapi efek embargo produsen vaksin. Pasalnya, embargo yang dilakukan produsen vaksin AstraZeneca, membuat Indonesia terancam kehilangan 10 juta dosis dari 30 juta dosis yang direncanakan.

Baca juga : Cabut Telegram Larangan Liputan, Azis: Alhamdulillah, Kapolri Sadar

“Bukan hal yang mudah untuk diselesaikan. Pemerintah harus memberi perhatian serius mengatasi persoalan ini,” ujarnya.

Senator asal Jawa Timur (Jatim) ini mengatakan, dia telah memprediksi tetang potensi defisit atau kekurangan stok vaksin sejak lama. Sebab, negaranegara di dunia tengah berlomba membebaskan diri dari situasi pandemi Covid-19. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.