Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Minta BUMN Beli Peternakan Sapi Di Belgia
Menteri Erick Dipuji DPR
Selasa, 20 April 2021 10:14 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak, menyambut baik rencana Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin perusahaan pelat merah memiliki peternakan sapi di Belgia untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi dalam negeri.
"Dengan menunjuk BUMN dalam menjalankan strategi tersebut, memang terdapat sejumlah benefit yang bisa didapat oleh negara," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/4).
Menurut dia, keuntungan yang dimaksud yakni, BUMN dapat memenuhi sebagian kekurangan pasokan daging dalam negeri. Dan, sebagian keuntungan dari transaksi bisnis ini bisa masuk ke Kas Negara.
Selain itu, mengurangi ketergantungan impor daging yang selama ini sebagian besar dilakukan oleh pihak swasta. Serta, BUMN yang ditunjuk bisa menjalankan misi alih kemampuan teknologi peternakan sapi dari negara yang sudah maju industri peternakannya agar bisa diterapkan di dalam negeri.
Baca juga : Erick Mau Beli Peternakan Sapi Di Belgia, Irma Chaniago: Pemikiran Cerdas!
Menurutnya, kelebihan sistem peternakan sapi di negara maju seperti Belgia dan Australia adalah kemampuan mereka menghasilkan daging sapi yang berkualitas dengan harga yang lebih murah.
“Strategi semacam itu bagus untuk jangka pendek, namun tidak tepat dalam konteks jangka panjang. Pengelolaan peternakan yang efisien harus dikuasai oleh peternak Indonesia agar bisa swasembada daging,” tegasnya.
Menurutnya, dalam waktu beberapa tahun ke depan, secara realita memang cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan daging sapi secara mandiri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), populasi sapi potong pada tahun 2020 mencapai 17,5 juta ekor. Merujuk data Kementerian Pertanian, dari populasi tersebut, hanya sekitar 25 persen saja yang siap potong.
Baca juga : BKIPM Ekspor 11 Ribu Ton Produk Perikanan, Dilepas Menteri Dan Dipuji DPR
Dengan kualitas sapi lokal saat ini, sambung dia, ternyata jumlah tersebut hanya mampu memasok sekitar 400 ribu ton daging. Sementara kebutuhan daging sapi nasional mencapai 700 ribu ton, maka dibutuhkan tambahan 1,7 juta ekor sapi siap potong setiap tahun.
“Sebagai solusi jangka pendek, rencana Menteri Erick cukup realistis," tuturnya.
Karenanya, anggota DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mendesak pemerintah membuat road map pemenuhan daging sapi nasional dengan cara swasembada. Di mana, kementerian terkait juga harus duduk bersama dan bersinergi agar roadmap tersebut bisa berjalan dengan baik.
Ia menambahkan, yang harus dilakukan adalah menyiapkan lokasi dan lahan yang tepat dan mencukupi untuk pengembangan peternakan dengan konsep food estate. Contohnya di Australia, sapi tumbuh di hamparan padang rumput yang luas sehingga biaya produksinya jauh lebih efisien.
Baca juga : Menteri Siti Pingin LHK Bersih Dari Korupsi
Dengan kebutuhan daging sekitar 700 ribu ton, maka dibutuhkan minimal 5 juta ekor sapi siap potong dengan kualitas tinggi. “Jadi, untuk jangka panjang ada empat hal yang harus disiapkan untuk mencapai swasembada daging yaitu lahan peternakan yang cukup, bibit unggul, sistem peternakan yang efisien, juga sistem logistik atau distribusi yang efisien,” pungkasnya. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya