Dark/Light Mode

Laut Diperkuat, KNPI Yakin Indonesia Berjaya Seperti Era Sriwijaya

Minggu, 23 Mei 2021 02:50 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memberikan dukungan terhadap visi Ketua DPR Puan Maharani untuk membangun dan mengembangkan kekuatan maritim, agar pada saatnya Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Varhan Abdul Azis mengatakan visi, yang dikemukakan Ketua DPR itu mencerminkan pemahamannya akan besarnya potensi ekonomi biru atau blue economy yang dimiliki Indonesia.

Visi Puan, yang antara lain menekankan sisi krusial untuk segera bersungguh-sungguh mewujudkan potensi maritim Indonesia menjadi kekuatan dan keberdayaan aktual tersebut dianggap sebuah momentum penyadaran untuk sesegera mungkin merealisasikan potensi itu.

"Indonesia adalah negara yang dilimpahi kekayaan laut yang sangat besar, baik di atas, di dalam laut, maupun di dasar lautan," ujar Varhan, dalam siaran pers, Sabtu (22/5).

Menurut dia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas mencapai 3,25 juta kilometer persegi, yang 70 persen wilayahnya adalah lautan, Indonesia memiliki beragam potensi sumber daya kelautan.

Varhan menunjuk data estimasi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu, tentang keberadaan setidaknya sebelas sektor ekonomi kelautan, yang jika dijalankan dengan baik akan mendongkrak perekonomian nasional.

Baca juga : Nikmatnya, Ratusan Warga Indonesia Shalat Id Di KBRI Bandar Seri Begawan

"Data menyatakan, total potensi ekonomi 11 sektor kelautan Indonesia itu mencapai 1,338 triliun dolar AS per tahun," bebernya.

Dia merinci, kesebelas sektor kelautan tersebut adalah perikanan tangkap, budi daya, industri pengolahan, bioteknologi kelautan, energi dan sumber daya mineral, wisata bahari, transportasi, jasa maritim, dan coastal forestry.

Dengan potensi itu saja, optimisme dari Ketua DPR RI itu bukanlah mimpi di siang bolong. "Potensi itu nyata, riil," imbuhnya.

Bila mampu memaksimalkan potensi tersebut menjadi kekuatan aktual, maka Indonesia sangat berpeluang menjadi salah satu poros maritim dunia.

Bahkan, Indonesia bisa kembali kepada kejayaan kelautan sebagaimana pernah dirasakan Nusantara di zaman keemasan Kerajaan Maritim Sriwijaya pada abad ke-9. Kerajaan Sriwijaya muncul dan berkembang pada kurun 700 Masehi hingga 1.200 Masehi.

Varhan juga sepakat dengan uraian Puan soal prioritas pengembangan kemaritiman yang harus dilakukan untuk meraih tujuan keberadaan sebagai poros maritim tersebut.

Baca juga : Sampai Di Dubai, Timnas Indonesia Tancap Gas Latihan

Sebab, negara maritim sebagaimana disepakati negara yang menggunakan dan menguasai semua kekuatan strategis di lautan sebagai kuasa laut yang meliputi aspek politik, ekonomi, dan pertahanan-keamanan.

Maka desakan Puan agar Indonesia segera memperkuat kekuatan TNI Angkatan Laut adalah syarat mutlak.

"Armada TNI AL pernah memiliki kekuatan penggentar yang tinggi pada tahun 1960-an, dengan potensi yang kita miliki saat ini sudah saatnya TNI AL kembali dilengkapi dengan alutsista yang mumpuni hingga disegani," tegas Varhan.

Wujud kekuatan maritim strategis tersebut terdiri dari kuatnya armada perdagangan, armada perikanan, industri dan jasa maritim, infrastruktur, potensi sumber daya kelautan, dan tentu saja kekuatan angkatan laut sebagai armada perang.

Artinya, kata dia, bila pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, pemerintah setidaknya harus membangun kekuatan maritim yang strategis, mulai dari armada perdagangan hingga armada perang TNI AL.

Varhan sendiri mengakui, pemerintah bukan tidak melakukan hal tersebut. Tapi, ada skala prioritas seiring keterbatasan dana pembangunan yang ada.

Baca juga : Darurat, UNICEF Desak Pemimpin G7 Untuk Segera Berbagi Vaksin

Sebelumnya, pada Kamis (20/5), Puan menyatakan desakan perlunya Indonesia membangun dan mengembangkan kekuatan maritim agar pada saatnya Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Untuk itu, kata Puan Indonesia pun tidak boleh terlambat untuk membangun armada militer laut yang tangguh, seiring pembangunan armada perdagangan, penangkapan ikan, pelabuhan dan aneka fasilitas kelautan lainnya.

"Untuk itu, penguatan TNI AL sebagai komponen utama kekuatan maritim Indonesia harus dilakukan," kata Puan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.