Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ibas Dukung UMKM Dapat Akses Permodalan Yang Aman

Sabtu, 5 Juni 2021 11:07 WIB
Ibas Dukung UMKM Dapat Akses Permodalan Yang Aman

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas, memberi sambutan sekaligus membuka acara Sosialisasi Program Integrasi Ekosistem Ultra Mikro, di Hotel Permata, Pacitan, Jawa Timur, Jumat (4/6).

Setelah menyampaikan salam hormatnya, Ibas yang hadir secara virtual, mengawali sambutannya dengan menyampaikan permohonan maaf atas segala khilaf yang mungkin pernah dilakukannya. Permintaan maaf dilayangkannya karena masih dalam naungan bulan Syawal.

"Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua kembali fitrah dan dapat terus meningkatkan silaturahmi, juga memperbanyak amal ibadah," ujarnya.

Setelah itu, Ibas menyatakan, dirinya terus berupaya menjawab semua kebutuhan ekonomi masyarakat. "Sebagai Anggota komisi VI DPR RI, Fraksi Partai Demokrat dari Dapil Jatim VII, saya peduli dan terus berupaya menjawab kebutuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekaligus memastikan tingkat kemanfaatan yang akan diterima secara langsung dan berkelanjutan," imbuh dia.

Dia kemudian mengungkapkan, sebanyak 60 juta orang di tanah air merupakan pelaku UMKM dengan jumlah modal 1 hingga 50 juta. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persen UMKM belum memiliki akses lembaga keuangan formal.

Selain itu, masih banyak juga UMKM yang belum tergabung dalam organisasi dan kemitraan. Akses keuangan formal yang belum banyak dikenal UMKM membuat pinjaman online, rentenir, hingga para pinjaman ilegal beraksi menawarkan solusi instan pada urusan permodalan.

Baca juga : Gading Marten Kini Jadi Bos Persikota Tangerang

"Miris kita mendengar masih banyak UMKM atau masyarakat kecil kita dikejar kejar pinjol, rentenir, dan para peminjam ilegal yang sampai sampai melibatkan debt collector," sesal Ibas.

Apalagi, di masa pandemi Covid-19 yang masih menyisakan ketidakpastian sehingga membuat usaha UMKM sulit berkembang karena daya beli lesu dan adanya pembatasan sosial.

Alhasil, pendapatan mereka menurun dan utang melilit di depan mata. Kebangkrutan pun mengancam mereka. "Nauzubilahminzalik. Semoga tidak ada yang terjadi di Pacitan ini ya, Alahuma Amin," harap Ibas.

Dari jaring aspirasi yang sudah dilaksanakan sejauh ini, Ibas mengungkapkan ada tiga tantangan yang kerap disampaikan langsung oleh para pelaku UMKM, yakni akses pembiayaan, akses pemasaran yang terbatas, dan tantangan adopsi teknologi yang minim.

Untuk akses pembiayaan, UMKM perlu kepastian akses pembiayaan sebagai bagian dari inklusi keuangan. "Selain tentunya KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang sejak era Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) telah ada dan terus ditingkatkan," bebernya.

Kemudian, untuk akses pemasaran yang terbatas, UMKM perlu perluasan akses pasar, termasuk keterlibatan dalam organisasi dan kemitraan usaha. Terakhir, soal pemanfaatan atau adopsi teknologi yang minim, UMKM memerlukan akses dan pelatihan untuk penguatan SDM usaha.

Baca juga : Dukung UKM, PHR Gelar Sosialisasi Program Pengembangan Usaha Lokal

Lalu, untuk menjaring aspirasi pelaku usaha untuk mendapatkan keuangan Inklusif (pro Rakyat) dan demi menuju 'Kesejahteraan Keadilan Sosial', Ibas menyampaikan, sosialisasi integrasi ekosistem ultra mikro yang berkolaborasi dengan BUMN, yakni BRI (Bank Rakyat Indonesia), PNM (Permodalan Nasional Madani), dan Pegadaian, adalah solusi menjawab tantangan tersebut.

Sekaligus, untuk mempercepat kebangkitan ekonomi masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19 dengan status sehat, legal, dan aman.

Sebagai wakil rakyat, Ibas mengungkapkan keinginan dan komitmennya dalam memajukan para pelaku UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Mas Ibas akan terus memberikan dukungan secara penuh termasuk dengan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten. Mereka, baik ultra, mikro, dan kecil harus terus dibantu. Dibantu pembiayaannya; dibantu permodalannya, dan dibantu investasinya. Dengan konsep Maju Bersama, usaha ultra, mikro, dan kecil naik kelas!" tegas Ibas.

Setelah program sosialisasi selesai dilaksanakan, Ibas berharap agar materi yang disampaikan dapat memberikan pemahaman terkait literasi keuangan agar pelaku UMKM dapat lebih mengerti tentang akses pengelolaan kredit usaha yang cepat (akses tanpa syarat yang ruwet), mudah (birokrasinya satu pintu tanpa pungli), dan murah (bunganya ringan), dan aman.

Kemudian, dapat memperluas akses pasar melalui pemanfaatan teknologi (bisnis online, pemasaran online), inovatif, dan kreatif dalam menciptakan produk yang lebih berkualitas.

Baca juga : LKPP Dorong Pemda Percepat Pengadaan Barang dan Jasa

Selain itu juga dapat terlibat dalam organisasi dan bermitra usaha yang kemudian dapat memberikan peningkatan pendapatan usaha.

Menutup sambutannya, Ibas mengingatkan agar para pelaku UMKM dapat benar-benar memahami semua materi yang disampaikan. Ke depannya, bila usaha yang dijalankan telah sukses, para pelaku UMKM diharapkan dapat membedakan mana modal usaha untuk melanjutkan usaha dan mana hasil keuntungan yang bisa digunakan secara baik dan tepat.

"Jangan terlalu konsumtif yang akhirnya mengganggu pembukuan atau keuangan usaha, nggiih," tutupnya. Acara ini juga dihadiri Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji secara langsung. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.