Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Syarief Hasan Desak Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Penanganan Covid-19

Jumat, 6 Agustus 2021 11:48 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh dalam penanganan Pandemi Covid-19. Pasalnya, peningkatan kasus positif maupun kematian akibat Covid-19 belum turun secara tajam. Indonesia malah disebut menjadi episentrum Covid-19 di Asia Tenggara, bahkan dunia.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, angka positif harian masih  mencapai 35.867 kasus dan kematian harian mencapai 1.747 kasus pada Rabu (4/8). Angka tersebut semakin menambah total kasus positif Covid-19 yang kini telah mencapai 3,53 juta kasus dan total meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 100.036 kasus.

Syarief menilai, kasus harian yang semakin tinggi dan melewati positivity rate maksimal menunjukkan tidak ada kemajuan dalam menangani Pandemi Covid-19.

Baca juga : Saran Rektor Ke Mahfud MD: Pemerintah Benahi Komunikasi Publik Soal Pandemi!

"Pemerintah selalu mengatakan Covid-19 masih terkendali, sudah melandai, namun data menunjukkan positivity rate masih  24,1 persen, nyaris lima kali lipat dari batas maksimal yang ditetapkan oleh WHO sebesar maksimal 5 persen," ungkap Syarief Hasan dalam keterangannya, Jumat (6/8).

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun mendesak pemerintah mengambil langkah lebih tegas yang adil dan proporsional. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat dan tetap humanis dalam pelaksanaannya.

Pemerintah juga harus terlebih dahulu menyelesaikan persoalan kesehatan dan pemutusan laju penyebaran Covid-19 di atas persoalan lainnya. Syarief juga mendesak agar pelaksanaan PPKM Berlevel di berbagai wilayah dievaluasi.

Baca juga : Di Kalsel, Kapolri Dan Panglima TNI Kasih Arahan Penanganan Covid-19

"Kita melihat bahwa tidak ada kemajuan yang signifikan di dalam penanganan Pandemi Covid-19, baik kasus positif maupun kematian. Pemerintah harus evaluasi pelaksanaan PPKM di daerah sehingga dapat berjalan lebih efektif," ungkapnya.

Ia juga mendorong pemerintah berhati-hati terhadap munculnya varian baru Covid-19. Sebab, setelah baru varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus yang ditetapkan oleh WHO. Pemerintah harus berhati-hati sehingga tidak ada pintu masuk bagi varian baru yang disinyalir menyebar lebih cepat.

"Pelarangan masuknya WNA yang telah dilakukan pemerintah harus benar-benar diterapkan dan pengawasan yang ketat di lapangan," ungkapnya.

Baca juga : Grab Serahkan Oksigen Dan Akomodasi Transportasi Bakal Tangani Covid-19

Ia juga mendorong agar program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah harus terus mengoptimalkan vaksinasi sehingga mencapai target 70 persen secara nasional dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat.

Politisi Senior Partai Demokrat ini juga mendorong pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial.

"Pemerintah harus segera menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak, sehingga PPKM dapat berjalan optimal karena kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi. Kami dari Partai Demokrat juga akan terus ikut andil di dalam membantu masyarakat yang terdampak melalui program sosial, baik di tingkat pusat maupun daerah," tutup Syarief Hasan. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.