Dark/Light Mode

Muhammadiyah: Politisi Ikan Lele Perburuk Penanganan Pandemi Covid-19

Selasa, 3 Agustus 2021 20:45 WIB
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti (Foto: Dok. Muhammadiyah)
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti (Foto: Dok. Muhammadiyah)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai, perburukan penanganan pandemi tidak hanya disebabkan oleh dampak sosial dan ekonomi semata. Tetapi juga oleh politisi ikan lele.

Hal ini disampaikan Mu'ti dalam forum daring UM Gresik, Senin (2/8).

Istilah politisi ikan lele adalah ungkapan yang dipinjamnya dari Buya Syafi’I Ma’arif, untuk menunjuk pada mereka yang senang tampil memperkeruh suasana dan mengadu domba.

Baca juga : Muhammadiyah Gelontorkan Rp 354 M Bantu Warga Terdampak Covid-19

"Politisi ini tidak selalu mereka yang menjadi pengurus partai politik. Tetapi, orang yang pikirannya selalu mengaitkan berbagai keadaan itu dengan politik. Berbagai persoalan dipolitisasi,” jelas Mu’ti.

“Politisi ikan lele itu adalah politisi yang semakin menikmati kehidupan, bila airnya semakin keruh. Karena itu, sekarang ini banyak sekali orang yang berusaha memancing di air keruh. Banyak orang yang tidak sekadar memancing di air keruh, tapi juga memperkeruh suasana,” tambahnya.

Umumnya, politisi ikan lele adalah mereka yang bersikap partisan dan menggunakan popularitasnya sebagai pendengung.

Baca juga : Kemenag Realokasi Rp 2 Triliun Untuk Penanganan Covid-19

Di setiap kelompok partisan, Mu’ti menengarai selalu ada beberapa orang yang mengambil peran sebagai politisi ikan lele.

Misalnya, banyak yang mengaitkan dengan teori-teori konspirasi, yang mengatakan bahwa Covid ini adalah buatan China. Menyebut Covid sebagai cara China melumpuhkan Indonesia dan sebagainya.

"Saya kira, pandangan-pandangan spekulatif itu tidak dapat kita benarkan. Tapi faktanya, itu juga berseliweran di masyarakat. Dalam keadaan yang serba sulit seperti sekarang ini, banyak politisi ikan lele,” terangnya.

Baca juga : DANA Serahkan Alkes Untuk Penanganan Pandemi di Bogor

Mu'ti menegaskan, Muhammadiyah tidak ingin masyarakat Indonesia terseret arus oleh tindakan tidak bertanggung jawab para politisi ikan lele tersebut.

“Muhammadiyah tidak ingin keadaan negeri kita ini semakin terpuruk. Muhammadiyah juga tidak ingin, pandemi Covid-19 ini menjadikan kita sebagai bangsa yang sakit. Baik sakit secara jasmani maupun sakit secara sosial,” kata Mu’ti.

“Bangsa yang sakit secara sosial itu adalah bangsa yang masyarakatnya tidak percaya satu dengan yang lainnya. Masyarakatnya saling mencurigai satu sama lain. Sebagian ada yang berusaha memancing-mancing, lalu menumbuhkan rasa saling tidak percaya,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.