Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rencana Kerja Sama Dengan China Bangun Pabrik Vaksin

Wakil Ketua MPR: Optimalkan BUMN Dan Produk Dalam Negeri

Kamis, 26 Agustus 2021 12:39 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mempertanyakan rencana kerja sama Indonesia dan China dalam pembangunan pabrik vaksin di Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki kemampuan dan sumber daya yang memadai untuk mengembangkan vaksin secara mandiri tanpa bergantung terhadap negara lain.

Menurut Syarief, pemerintah harus mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.

Baca juga : Apindo Kebagian Nangkanya

"Selama ini, Indonesia banyak bergantung terhadap negara lain khususnya China. Indonesia banyak meminjam utang luar negeri dan kini berencana bekerjasama lagi dengan China untuk membangun pabrik vaksin yang membuat kita tidak mandiri dan China menguasai pasar vaksin di Indonesia," ungkap Syarief dalam keterangannya, Kamis (26/8).

Syarief memandang, pemerintah seharusnya dapat mengoptimalkan BUMN untuk membangun pabrik vaksin sendiri.

Baca juga : Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Evaluasi Penanganan Pandemi

"Kita memiliki BUMN dan Perusahaan Dalam Negeri yang punya kemampuan membangun pabrik vaksin. Harusnya Indonesia bisa membangun sendiri tanpa bergantung dengan negara lain," saran Syarief.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga menilai, pemerintah harusnya bisa mengutamakan vaksin buatan dalam negeri.

Baca juga : Bamsoet: Saatnya Prioritaskan Produk Alkes Dalam Negeri

"Kita memiliki vaksin buatan dalam negeri yang bisa menyamai vaksin dari luar. Mengapa harus mengembangkan produk dari luar padahal kita memiliki produk vaksin dalam negeri?" heran Syarief.

"Kami  mendorong pemerintah untuk menghargai dan berpihak untuk mengembangkan vaksin buatan dalam negeri, bukan malah membangun pabrik vaksin bersama China. Kita punya kemampuan dan sumber daya yang tidak kalah dengan produk yang dari luar," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.