Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Kematian Corona Tertinggi Di Dunia

Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Evaluasi Penanganan Pandemi

Minggu, 22 Agustus 2021 19:38 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendesak pemerintah mengevaluasi penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Pasalnya, kasus kematian meningkat dan kasus positif akibat Covid-19 juga relatif tinggi. Alhasil, Indonesia kini menjadi episentrum Covid-19 di Asia, bahkan dunia.

"Memang kinerja pemerintah sudah terlihat. Ada penurunan angka penularan harian. Namun data menunjukkan angka kematian harian masih berada di atas 1.000. Bahkan menjadi kematian Covid-19 tertinggi di dunia empat hari terakhir," ungkap Syarief dalam keterangannya, Minggu (22/8).

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, angka positif harian masih 16.744 kasus dan kematian harian mencapai 1.361 kasus pada Sabtu, (21/8). Angka tersebut semakin menambah total kasus positif Covid-19 akan  mencapai 4 juta kasus dan total meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 125.342 orang.

Baca juga : Kita Duka Mendalam

Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia dalam empat hari terakhir. Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas lagi yang adil dan proporsional.

"Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat dan tetap humanis dalam pelaksanaannya. Pemerintah juga harus terlebih dahulu menyelesaikan persoalan fasilitas kesehatan, ketersediaan obat-obatan, dan pemutusan laju penyebaran Covid-19 di atas persoalan lainnya," imbau Syarief.

Ia juga mendorong pemerintah berhati-hati terhadap munculnya varian baru Covid-19. Setelah baru varian Delta, kini muncul lagi varian Delta Plus yang ditetapkan oleh WHO. Pelarangan masuknya WNA yang telah dilakukan pemerintah harus benar-benar diterapkan di lapangan.

Baca juga : Duh, Banyak Pemda Abai Penanggulangan Covid-19

"Jangan seperti kemarin, WNA dilarang masuk namun nyatanya masih diberikan ruang untuk masuk ke Indonesia," kritiknya.

Syarief juga mendesak agar pelaksanaan PPKM berlevel di berbagai wilayah dievaluasi. Pemerintah harus evaluasi pelaksanaan PPKM di daerah sehingga dapat berjalan lebih efektif, sehingga penurunan kasus positif dan angka kematian lebih cepat lagi.

Dia juga mendorong agar program vaksinasi dapat segera menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Lewat vaksinasi sesuai target 70 persen penduduk, herd immunity diharapkan terbentuk. Politisi Senior Partai Demokrat ini juga mendesak pemerintah untuk melakukan pengawasn atas penurunan harga tes PCR.

Baca juga : Kasus Korupsi Tanah Munjul, KPK Perpanjang Penahanan Rudi Hartono

"Pemerintah memang telah meminta menurunkan harga Tes PCR. Namun nyatanya belum diterapkan secara luas di daerah. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk melakukan tes Covid-19. Pemerintah harus memastikan kebijakan tersebut dijalankan di tingkat terbawah.”, tutup Syarief. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.