Dark/Light Mode

Lestari: Perempuan Harus Melek Dan Terjun Ke Politik

Kamis, 16 September 2021 17:40 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontribusi perempuan di sektor politik adalah sebuah keharusan. Karena itu perempuan Indonesia harus bergerak bersama melampaui sekat-sekat politik, sosial dan budaya untuk membangun sisterhood dalam mewujudkan cita-cita bersama.

"Di atas pondasi kebangsaan, para perempuan harus mampu berjuang bersama untuk mewujudkan Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh di masa depan," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka Seminar Nasional MPR-KPPI secara daring bertema Kontribusi Perempuan Politik Dalam Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh di Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/9).

Dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan sambutan secara virtual. Selain itu hadir pula antara lain, Dwi Septiawati Djafar (Ketua Umum DPP Kaukus Perempuan Politik Indonesia, KPPI), Hendri Saparini (Founder dan Ekonom Senior CORE), Lena Maryana Mukti (Koordinator Maju Perempuan Indonesia), Khoirunnisa Agustiyati (Direktur Eksekutif Perludem), Gusti Kanjeng Ratu Hemas (anggota DPD) serta sejumlah perwakilan organisasi perempuan, anggota DPR, pengurus DPP KPPI dan pengurus DPD KPPI se-Indonesia.

Baca juga : Duh, Man United Dan Barcelona Keok

Lewat kiprah di bidang politik, ujar Lestari, para perempuan bisa ikut dan mampu mewarnai pencapaian dari berbagai proses pembangunan di negeri ini. Karena itu, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari, para perempuan Indonesia harus memperbaharui tekad untuk mewujudkan 30 persen perempuan berkiprah di parlemen pada 2024. Karena, politik kehadiran itu penting dalam sebuah proses melahirkan suatu kebijakan.

Langkah tersebut, jelas anggota Mahkamah Tinggi Partai Nasdem itu, bukan sekadar memenuhi kuota atau menjalankan politik praktis semata, tetapi untuk bersatu menyuarakan kepentingan bersama dalam proses mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Namun, diakui Rerie, perempuan di era ini masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat, lewat praktik subordinasi dan pembatasan ruang untuk berkontribusi bagi perempuan di sejumlah bidang.

Baca juga : 127 Kepala Daerah Tersandung Korupsi

Padahal, ujarnya, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 5 menegaskan negeri ini berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, yang mengandung nilai-nilai keadilan.

"Peran perempuan di bidang politik, harus menciptakan kontribusi nilai-nilai dan manfaat bagi perempuan dan lingkungannya sendiri," tambahnya.

Di era digital, menurut Rerie, terbuka peluang yang besar bagi perempuan untuk berkontribusi lebih luas lewat penyampaian nilai-nilai dan pandangannya dalam berbagai bidang kepada masyarakat. Karena, ujarnya, tanpa kesamaan pemahaman dari masyarakat terkait peningkatan peran perempuan di bidang politik, upaya para perempuan berkonstibusi lebih luas di berbagai bidang akan menghadapi hambatan.

Baca juga : Wapres Gencarkan Perlindungan Jamsostek Non-ASN Dan Pekerja Rentan

"Saya yakin perempuan Indonesia mampu berperan lebih luas dalam menentukan arah kebijakan bangsa ke depan. Karena, sejarah membuktikan perempuan-perempuan di nusantara mampu mengambil peran penting dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah," pungkas Rerie. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.