Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gus Jazil Ajak Hidupkan Cagar Budaya Benteng Kuto Besak

Selasa, 28 September 2021 14:48 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Benteng Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada Abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan penerusnya, Sultan Mahmud Badaruddin yang memerintah pada tahun 1776-1803.

Sayangnya, Benteng Kuto Besak yang seharusnya menjadi kekayaan sejarah Kesultanan Palembang, kini hanya jadi ”pajangan” dan hanya bisa dinikmati dari bagian luar saja sementara pada bagian dalamnya tertutup karena terdapat perkantoran TNI/Kodam II Sriwijaya.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, Benteng Kuto Besak adalah kekayaan sejarah Kesultanan Palembang yang terlupakan dan nyaris tenggelam.

Baca juga : Kasus Covid Anak Paling Banyak Di Jabar, Kematiannya Tertinggi Di Jateng

"Benteng Kuto Besak ini saya juga baru tahu. Di Sumsel ini yang dikenal Jembatan Ampera. Padahal Benteng Kuto Besak ini lebih punya sejarah dibanding Jembatan Ampera. Ini bukan hanya soal kemegahan bangunan, tetapi sejarah itu dibangun pada waktu ketika itu, salah satu prestasi besar Palembang ketika itu yaitu Benteng Kuta Besar," ujar Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, di sela acara Penyerahan SK dan Penandatanganan Pakta Integritas serta Coaching Clinic dan Pencalegan Dini DPW PKB Sumsel di Kota Palembang, Senin (27/9).  

Dikatakan Gus Jazil, karya sejarah seperti Benteng Kuto Besak perlu untuk mendapatkan penghargaan. Apalagi, jika menilik sejarah lahirnya bangsa ini, dulu raja-raja rela untuk bergabung menjadi satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara sukarela.

Karena itu, kata Gus Jazil yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB, pihaknya akan memperjuangkan agar Benteng Kuto Besak bisa lebih dihidupkan lagi dan dirawat serta dikembangkan sebagai potensi dan kekayaan sejarah yang bisa membanggakan wara Palembang khususnya, dan bangsa Indonesia pada umumnya.

Baca juga : Menteri Sandi Siapkan Standar Kemudahan Berusaha Di Sektor Wisata

"Bahkan orang Palembang pun mungkin tidak tahu, apalagi saya. Ini perlu dimasukkan sebagai cagar budaya, dan itu ada dana pemeliharaan dari pusat. Apalagi jika kita punya desain pengelolaan yang bagus, bisa menjadi sumber penghidupan masyarakat. Lebih dari itu, kebanggaan sejarah itu yang tidak bisa dibandingi daerah-daerah lain. Sejarah itu tidak bisa dimiliki tempat lain," katanya.

Bahkan, Gus Jazil mengkhawatirkan kalau Benteng Kuto Besak tidak ada dalam buku sejarah pelajaran tingkat sekolah dasar di wilayah Sumsel.

"Di buku-buku anak sekolah harus disampaikan. Ini bukan soal bentengnya, tapi soal kepahlawanan, perjuangan, partriotisme, harga diri, ada semua di situ. Itu pentingnya sejarah. Kalau kita sendiri tidak bisa menghargai sejarah kita sendiri, kita tak akan pernah punya harga diri. Ini penting," tuturnya.

Baca juga : Gus Jazil Gagas Serikat Rakyat Gotong Royong

Perjuangan untuk menjadikan Benteng Kuto Besak sebagai cagar budaya dan kekayaan bangsa, kata Gus Jazil, bukan hanya menjadi tanggungawab warga Sumsel, tapi tanggungjawab Indonesia.

"Ini nilai sejarah yang tidak bisa digantikan. In harus diperjuangkan untuk mengembalikan memori kolektif Sumsel. Kesejarahan Sumsel menjadi bagian yang harus diteladani seluruh bangsa Indonesia," urainya.

Untuk memanfaatkan Benteng Kuto Besak (BKB) secara maksimal, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama Palembang, R.M.Fauwaz Diradja terus berupaya meminta dukungan politik untuk mengelola BKB dan peninggalan kesultanan lainnya di Bumi Sriwijaya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.