Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Hari Jadi TNI

Waka DPD Dorong Kolaborasi TNI-Pemda Jaga Ketahanan Ekosistem Hutan

Selasa, 5 Oktober 2021 14:18 WIB
Wakil Ketua DPD Sultan B Najamuddin berbincang dengan KSAD Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Humas DPD)
Wakil Ketua DPD Sultan B Najamuddin berbincang dengan KSAD Jenderal Andika Perkasa. (Foto: Humas DPD)

 Sebelumnya 
Melansir The Guardian, Minggu (7/6/2020), lebih dari 500 spesies hewan liar darat dilaporkan berada diambang kepunahan. Hewan-hewan tersebut diperkirakan akan punah dalam 20 tahun ke depan. Masalah kepunahan merupakan masalah lingkungan yang tidak dapat dipulihkan.

"Berkurangnya luas hutan menjadi faktor penting penyebab terancam punahnya satwa liar Indonesia, karena hutan menjadi habitat utama bagi satwa liar itu. Aktivitas ilegal para mafia tambang dan Perusak Hutan dianggap paling bertanggung jawab atas laju deforestrasi hutan Indonesia dengan keuntungan yang fantastis," ujar mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini.

Baca juga : Ini Harta Kekayaan Azis Syamsuddin

Hasil kajian Financial Action Task Force (FATF) menyebut, kejahatan lingkungan adalah kejahatan yang paling menguntungkan di dunia.

Dalam kajian yang berjudul "Money Laundering From Enviromental Crime", lembaga anti pencucian uang global itu menyebut kejahatan sektor lingkungan telah menghasilkan pendapatan sebanyak 110-281 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 4.000 triliun, setiap tahunnya.

Baca juga : PDPI Siap Jadikan Indonesia Sebagai Rujukan Pelayanan Kesehatan Paru

"Kejahatan kehutanan, penambangan liar, dan perdagangan limbah mencapai 66 persen, atau dua pertiga dari angka ini," demikian kajian yang dikutip Bisnis, Minggu (3/10). [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.