Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menekan angka stunting di tanah air harus menjadi kepedulian semua pihak, karena hanya dengan anak dan generasi muda yang berkecukupan gizi, Indonesia mampu mewujudkan bangsa yang tangguh dan unggul di masa datang.
"Kita harus bisa memastikan bahwa anak dan generasi muda kita mendapatkan gizi yang baik untuk memenuhi target pembangunan berkelanjutan nomor 2 pada 2030 mengakhiri kelaparan, juga terkait stunting," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Mewaspadai Kerawanan Gizi Anak Indonesia yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (3/11).
Baca juga : Menko PMK Soroti Tingginya Stunting Di RSUD Berau Kaltim
Dalam diskusi yang dimoderatori Arimbi Heroepoetri (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu, menghadirkan dr. Hasto Wardoyo (Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN Republik Indonesia), Prof. dr. Fasli Jalal.(Rektor Universitas Yarsi, Pakar Ilmu Gizi), Dr. drg. Widya Leksmanawati Habibie (The Habibie Center), Zack Petersen (Co-Founder & Executive Director of 1000 days Fund) dan Nurmala Selly Saputri (Peneliti The SMERU Research Institute) sebagai narasumber.
Hadir juga Hj. Lisda Hendrajoni, (Komisi VIII DPR Fraksi Partai Nasdem), Nur Wahidatul Muflihah (Bendahara II PP Nasyiatul Aisyiyah dan Project officer program stunting kerja sama dengan IMA WH untuk daerah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat), sebagai penanggap.
Baca juga : Jangan Sotoy Turunin Kasus, Kasus Corona Masih Dinamis
Lestari menyebut, ada waktu delapan tahun bagi Indonesia untuk memenuhi target pravelensi stunting di bawah 20 persen. Sesuai standar WHO, yang merupakan bagian dari salah satu target pembangunan berkelanjutan untuk mengakhiri kelaparan pada 2030.
Diakui Rerie, sapaan akrab Lestari, jumlah kasus stunting di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Angka itu, berhasil ditekan dari 37,8 persen pada tahun 2013. Namun, ujar Rerie, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu kurang dari 20 persen.
Baca juga : Lestari Ajak Milenial Bernurani Masuk Ke Parlemen
Kondisi pandemi, ungkap anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, bahkan menghasilkan pertambahan 1,12 juta keluarga pra sejahtera yang berpotensi meningkatkan angka stunting. Kondisi ini, jelas Rerie, membutuhkan kerja keras semua pihak, para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menekan angka stunting di tanah air.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya