Dark/Light Mode

Lestari Moerdijat: Tangani Stunting Harus Keroyokan

Rabu, 3 November 2021 20:14 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Di Atas Standar WHO

Kepala BKKBN Republik Indonesia, Hasto Wardoyo mengungkapkan, secara umum di dunia sebenarnya terjadi penurunan angka stunting, namun di sejumlah negara termasuk Indonesia, angka stunting masih berada di atas standar WHO.

Baca juga : Menko PMK Soroti Tingginya Stunting Di RSUD Berau Kaltim

"Banyak negara mampu menekan angka stunting 1 sampai 2 persen per tahun. Kita juga harus mampu merealisasikan hal itu," ujar Hasto.

Menurut Hasto, banyak hal yang menyebabkan angka stunting meningkat yaitu tingginya angka putus sekolah, pernikahan muda, serta angka kematian ibu dan anak yang tinggi. Jadi kuncinya, tegas Hasto, berbagai upaya meningkatkan kualitas SDM menjadi sangat penting.

Baca juga : Jangan Sotoy Turunin Kasus, Kasus Corona Masih Dinamis

Dengan tingkat pravelensi stunting yang cukup tinggi di Indonesia, Hasto menilai, untuk mencapai stunting sesuai standar WHO pada delapan tahun mendatang, itu berarti harus tercapai penurunan angka stunting 5 persen per tahun.

"Sebuah angka penurunan yang belum pernah terjadi selama ini. Ini tugas yang berat dan perlu dukungan semua pihak," ujarnya.

Baca juga : Lestari Ajak Milenial Bernurani Masuk Ke Parlemen

Pakar Ilmu Gizi yang juga Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal berpendapat, stunting terjadi  karena anak mengalami kekurangan gizi  kronis dalam waktu lama. Menurut Fasli, kecukupan gizi dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan langkah strategis yang harus dilakukan.

"Sangat disayangkan, ujarnya, Indonesia saat ini adalah negara peringkat lima besar penyumbang anak stunting di dunia," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.