Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Refleksi Akhir Tahun

PAN Serukan Perkuat Persaudaraan Kebangsaan

Jumat, 31 Desember 2021 07:20 WIB
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno (kedua kanan), Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay (kedua kiri), Ketua Fraksi PAN MPR Jon Erizal (kanan) dan Wakil Sekjen PAN Soni Sumarsono saat Refleksi Akhir Tahun 2021 DPP PAN dengan tema Bangkit dari Pandemi, Perkuat Persaudaraan Kebangsaan di DPP PAN Buncit Raya, Kamis (30/12/2021). (Foto: Sophan Wahyudi/RM)
Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno (kedua kanan), Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay (kedua kiri), Ketua Fraksi PAN MPR Jon Erizal (kanan) dan Wakil Sekjen PAN Soni Sumarsono saat Refleksi Akhir Tahun 2021 DPP PAN dengan tema Bangkit dari Pandemi, Perkuat Persaudaraan Kebangsaan di DPP PAN Buncit Raya, Kamis (30/12/2021). (Foto: Sophan Wahyudi/RM)

 Sebelumnya 
Pada kesempatan yang sama, Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Daulay mengungkapkan, salah satu catatan penting selama 2021 adalah maraknya tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Bagi Saleh, status darurat kekerasan seksual harus disikapi serius dan diantisipasi untuk melindungi segenap rakyat Indonesia.

“PAN mendukung Pemerintah melakukan upaya serius dan sistematis dalam hal pencegahan, penanganan, dan penegakan hukum kasus-kasus kekerasan seksual,” ungkapnya.

Baca juga : Teken Prasasti, Bupati Taput Resmikan Jembatan Di Pangaribuan

Dalam penanganan Covid-19, Anggota Komisi IX DPR ini menyarankan, agar protokol kesehatan dan prosedur pencegahan dan penanganan di bandara dan pelabuhan Internasional diperbaiki.

PAN menyarankan, ujarnya, waktu karantina untuk WNI yang datang dari perjalanan luar negeri, jika dinyatakan negatif melalui tes PCR cukup 3-5 hari. Selanjutnya, dilanjutkan karantina di rumah. Selain itu, jangan sampai kebijakan terkesan berubah-ubah, mencerminkan kurangnya kajian yang memadai terkait kebijakan yang dibuat.

Baca juga : Restorasi Lanskap Sembilang, Kerek Kesejahteraan Warga Muba

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi PAN MPR Jon Erizal meminta Pemerintah menunda kebijakan yang berpotensi menyengsarakan rakyat. Wacana penghapusan BBM jenis Pertalite perlu melakukan kajian mendalam, terutama dalam hal dampak ekonomi terhadap masyarakat menengah bawah.

“Jangan sampai masyarakat yang baru bangkit dari pandemi dipersulit dengan kebutuhan membeli BBM yang lebih mahal harganya tanpa subsidi,” jelasnya.

Baca juga : Antisipasi Malam Tahun Baru, Ini Imbauan Gus Halim Pada Warga dan Relawan Desa

Anggota Komisi XI DPR ini juga meminta kesejahteraan guru dan tenaga pendidik perlu menjadi perhatian penuh Pemerintah, termasuk mengangkat guru honorer yang masa pengabdiannya sudah cukup dan memenuhi syarat. [DHN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.