Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Wacana Duet Prabowo-Cak Imin
Gerindra Anggap Terlalu Prematur
Kamis, 3 Februari 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) punya pandangan berbeda terhadap wacana menduetkan ketua umum mereka masing-masing, Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024.
Dukungan duet pasangan ini bahkan sudah dideklarasikan oleh Barisan Prabowo-Gus Muhaimin di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, belum lama ini. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, sampai saat ini para kader dan jajaran pengurus PKB di semua tingkatan masih terus berjuang menjadikan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai capres.
Namun, dia tidak menutup telinga, banyak juga pihak yang menyebut duet Prabowo-Imin sebagai kombinasi pasangan ideal. Menurut Jazil, pihaknya memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Prabowo juga termasuk bagus. Sehingga, banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal bisa mencapai kemenangan.
Baca juga : Imin Baru Pedekate
“Meski kalau saya pribadi, tetap terus berjuang Pak Muhaimin capres,” ujar Jazil, dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dalam perhitungannya, duet Prabowo-Imin secara koalisi sudah memenuhi syarat presidential threshold (PT) minimal 20 persen. Pada Pemilu 2019, Partai Gerindra mendapatkan 17.594.839 suara (12,57 persen) sementara PKB meraih 13.570.097 suara (9,69 persen). “Itu sudah lebih dari cukup untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres,” katanya.
Secara komposisi, tambah Gus Jazil, pasangan ini cukup ideal mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Selain itu, secara pribadi Prabowo-Cak Imin sudah cukup akrab. Meski diakui Gus Jazil, berbeda koalisi saat Pilpres 2019 lalu.
Baca juga : Pak Firli, Gaspol Terus!
Selain itu, mereka juga ketua umum parpol, sehingga lebih mudah melakukan konsolidasi ke struktur partai hingga akar rumput. “Pak Muhaimin punya kultur pesantren dan NU, Pak Prabowo punya kultur militer. Komplitlah,” tandasnya.
Kendati begitu, sejauh ini komunikasi dua partai itu belum sampai fokus membahas duet pasangan tersebut. Masih ada waktu sekitar dua tahun lebih semua calon untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas.
“Pak Prabowo, Pak Anies, semuanya belum memutuskan. Yang jelas Pak Muhaimin dengan semua kandidat tak ada kendala dari sisi komunikasi. Kalau ada pembahasan yang lebih serius dan itu dapat sambutan bagus dari publik, nggak ada salahnya pasangan ini dimunculkan lebih dulu,” pungkas Gus Jazil.
Baca juga : Reanda Dapat Pengakuan Internasional Anggota Penuh Forum Of Firms
Apa tanggapan Gerindra? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra KH. Irfan Yusuf Hasyim menyebut, membahas cawapres Prabowo, termasuk nama Cak Imin. “Bicara pasangan Prabowo hari ini terlalu prematur. Pilpres masih dua tahunan lagi. Dinamika politik masih akan sangat dinamis,” kata cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari ini, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.
Putra mantan pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang KH Yusuf Hasyim ini mengaku setuju denganwacana cawapres Prabowo dari Nahdliyin. Tapi soal siapa orangnya, belum bisa diputuskan sekarang. “Masih banyak pertimbangan, kemungkinan. Mari kita tunggu sampai hari deadline,” tuturnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya