Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Setelah Kapok Ngomong Pemilu Ditunda, Kini Dukung Pilpres 3 Paslon

Imin Kembali Ke Jalan Yang Benar

Minggu, 24 April 2022 06:30 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: ist)
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah banyak diserang dan sepi pendukung, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan kapok lagi ngomong pemilu ditunda. Wakil Ketua DPR itu sekarang punya usulan baru, yakni mendukung agar Pilpres 2024 diikuti 3 pasangan calon. Kini, Imin banyak yang dukung karena Imin dianggap sudah kembali ke jalan yang benar. Hehehe... 

Sikap politik Imin sekarang memang berbeda dengan sebelumnya. Selama beberapa bulan ini, justru Imin yang getol kampanyekan agar Pemilu 2024 ditunda 2 atau 3 tahun. Padahal, di saat bersamaan, Imin juga rajin ke daerah untuk menghadiri deklarasi dirinya sebagai calon presiden. 

Setelah usulan penundaan pemilu itu sepi peminat dan mendapat respon negatif, Imin langsung putar balik. Dia bilang kapok ngomong lagi soal penundaan Pemilu 2024. "Ya, kalau saya bilang lanjut digebukin banyak orang, dong," kata Imin, di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Undang Cak Nun Mentas, PDIP Kembali Ke Jalan Yang Benar

Sekarang, Imin mengaku fokus untuk persiapan Pemilu 2024 yang didalamnya terdapat pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Untuk Pilpres 2024, Imin tidak ingin kontes 5 tahunan itu hanya diikuti oleh 2 pasangan capres-cawapres saja. Minimal, Pilpres 2024 diikuti oleh 3 paslon. 

"Jangan sampai dua calon lagi. Supaya tidak mengkristalnya kayak tahun lalu," ujar eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini. 

Imin khawatir, kalau Pilpres 2024 hanya diikuti 2 paslon, maka potensi keterbelahan publik akan lebih besar lagi. Dia mengajak semua pihak mengakhiri residu Pemilu 2019 lalu di bulan Ramadan ini. Ia berharap, tidak ada sisa polarisasi 2019 lalu di Pilpres 2024 mendatang. 

Baca juga : PAN: Nggak Mungkin, Kalau Anggota MPR Yang Setuju Kurang Dari 2/3

"Kompetisi 2024 adalah lembaran baru, adu program dan adu logika, serta adu cara kerja. Bukan lagi logika SARA atau yang lain," imbuhnya.

Terkait koalisi, Imin mengatakan, PKB masih terbuka dengan siapa saja. Bisa religius-nasionalis maupun nasionalis-religius.

Hanya saja, ia mengaku, sampai saat ini belum ada pembicaraan serius terkait pembentukan koalisi. "Banyak sekali yang sudah sangat intens di daerah dibawa ke Jakarta, terus lebih bagus yang begini formatnya, tapi semua itu baru sebatas proses simulasi-simulasi," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.