Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kritik Pakde Karwo, Heri Sebayang: Ke Mana Ketika Demokrat Huru-Hara?
Senin, 25 April 2022 12:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Bayu Airlangga memutuskan keluar dari Partai Demokrat setelah kalah dalam kontestasi pemilihan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur (Jatim). Opsi keluar dari Demokrat diambil karena Bayu merasa telah dizalimi.
Sebab, menurutnya, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah menjanjikan Musda DPD Demokrat Jatim bakal demokratis. Jejak politik Bayu Airlangga di Demokrat sama seperti mertuanya, Soekarwo.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Heri Sebayang menyinggung sikap dan pendirian mertua Bayu, Soekarwo, atau yang akrab dipanggil Pakde Karwo.
Baca juga : Rintik Sendu Lebarkan Sayap Ke Dunia Kecantikan
Menurutnya, mantan Gubernur Jawa Timur dua periode yang diusung Partai Demokrat itu justru menghilang saat partainya sedang menghadapi huru-hara.
"Di mana posisi Soekarwo (Pakde Karwo) sebagai Wantimpres ketika ada upaya pembegalan Partai Demokrat yang legal pimpinan AHY?” tanya Heri, Senin (25/4).
"Diamnya Pakde Karwo dianggap sebagai pembiaran," imbuh aktivis mahasiswa era Orde Baru itu.
Baca juga : Diprediksi AP II, Sebanyak 3,42 Juta Pemudik Bakal Lewat 20 Bandaranya
Padahal, kata Heri, sebagai Wantimpres, harusnya Soekarwo berani menyampaikan kepada Presiden Jokowi soal pelanggaran etika politik dan hukum dalam upaya pembegalan partai berlambang bintang mercy itu.
Aktivis Jaringan Nusantara itu juga mempertanyakan turunnya perolehan kursi Demokrat pada masa kepemimpinan Pakde Karwo sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim.
Diingatkannya, pada masa kepemimpinan Soekarwo sejak 2011, Demokrat Jawa Timur mengalami kemunduran drastis. Perolehan 21 kursi Partai Demokrat di DPR RI dari Jatim tahun 2009, turun drastis menjadi 11 kursi pada tahun 2014, dan turun lagi menjadi tujuh kursi pada tahun 2019.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya