Dark/Light Mode

Rekonsiliasi Bung! Bukan Nego-nego

Sabtu, 6 Juli 2019 07:48 WIB
Jokowi (kedua kiri) dan Prabowo Subianto (kedua kanan) saat acara Debat Capres Jilid 4 di Hotel Shangri La, Jakarta, 30 Maret 2019. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Jokowi (kedua kiri) dan Prabowo Subianto (kedua kanan) saat acara Debat Capres Jilid 4 di Hotel Shangri La, Jakarta, 30 Maret 2019. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Menanggapi permintaan itu, Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, meminta agar rekonsiliasi tidak didasari kepentingan satu kelompok. Rekonsiliasi harus demi kepentingan bangsa dan negara. “Jangan terjebak pemikiran pragmatis. Nanti menjadi mengganggu sistem negara ini,” tegas Moeldoko, di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (5/7).

“Saya takut terjebak rekonsiliasi hanya memikirkan negosiasi, memikirkan kepentingan kelompok tertentu,” tambahnya.

Moeldoko melihat, rekonsiliasi dua kubu yang berseberangan dalam Pilpres 2019 bukan lagi agenda prioritas. Sebab, rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi sudah terbangun. Pendukung keduanya di akar rumput juga telah memperbaiki hubungan pasca pilpres. “Kalau semua sudah berjalan normal, saya pikir juga bukan menjadi sebuah agenda yang prioritas lah,” ucap mantan Panglima TNI ini.

Baca juga : Sistem Zonasi Bikin Kaget Dan Ketar-Ketir

TKN Jokowi-Ma’ruf sependapat dengan Moeldoko. Jubir TKN, Ace Hasan Syadzily menegaskan, rekonsiliasi bukan tempat untuk melakukan negosiasi kasus hukum. “Kalau rekonsiliasi politik dipahami dengan maksud untuk negosiasi kasus hukum, semakin salah kaprah. Kita ini negara hukum. Hukum itu harus ditegakkan kepada siapa saja, tak terkecuali,” tegasnya, Jumat (5/7).

Ketua DPP Partai Golkar itu mengatakan, jika memang Rizieq ingin kembali ke Indonesia, pulang saja. “Tidak perlu diistimewakan segala. Katanya equality before the law,” kritik Ace.

Ketua DPP PKB, Abdul Kadir Karding menanggapi nyinyir permintaan kubu 02 untuk memulangkan Rizieq. “Yang ngusir Pak Rizieq Shihab siapa? Dia ke sana pergi sendiri kok, atas dasar kesadaran sendiri, keluar negeri. Kalau mau pulang, pulang saja,” sindirnya, di Gedung DPR, kemarin.

Baca juga : Mitsubishi Luncurkan New Triton

Ia menilai, Rizieq ketakutan. Bila Rizieq tak merasa bersalah, bukan perkara sulit untuk pulang ke Indonesia. “Pengadilan terbuka kok,” tandasnya.

Prabowo sepertinya terikat janji untuk menjemput dan memulangkan Rizieq. Sebab, dalam kampanye lalu, dia berjanji akan memulangkan Rizieq ke Tanah Air. Tak hanya sekali, sedikitnya Prabowo mengucapkan janji itu sebanyak empat kali. Pertama, di Lapangan Masjid Amaliyah, Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Oktober 2018.

Kedua, saat menghadiri Tablig Akbar dan Deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi (Ko pas- sandi), di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 4 November 2018. Ketiga, saat berkunjung dan bersilaturahmi dengan pimpinan Ponpes Mamba’ul Ulum Raden Kiyai Haji Mohammad To hir Zain beserta para ulama, santri dan masyarakat Pamekasan, di Ponpes Manba’ul Ulum, Bata-bata, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa 27 Februari 2019. Keempat, saat Kampanye Akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Se nayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2019. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.