Dark/Light Mode

Rekonsiliasi, Apa Bisa?

Jumat, 26 April 2019 07:55 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Rekonsiliasi mengandung arti “Perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula; perbuatan yang menyelesaikan perbedaan.”

Salah satu kamus bahasa Inggris memberikan definisi singkat yang hampir sama, yaitu “The restoration of friendly relations.” Kamus Cambridge menulis “A situation in which two people or groups of people become friendly again after they have argued”.

Arti yang lebih dalam “The process of making two opposite beliefs, ideas, or situations agree”. Wacana rekonsiliasi hari-hari ini banyak mencuat di masyarakat setelah ada kabar Presiden Jokowi mengutus seorang pembantunya untuk bertemu dengan Prabowo Subianto, Calon Presiden No 02.

Baca juga : Masalah Inti Konflik Keras Kedua Kubu

Belakangan diketahui pembantunya yang dimaksud adalah Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Maritim yang kerap dijuluki “super minister” karena sering mendapat tugas khusus di bidang macam-macam oleh Presiden Jokowi.

Komunikasi antara Luhut dan Prabowo sudah berlangsung lewat telepon. Pertemuan keduanya semula direncanakan hari Minggu yang lalu, tapi batal. Menurut Luhut, Prabowo kurang sehat, kena flu, sehingga perlu dijadwal ulang.

Kita tidak tahu apa Luhut benar atau tidak. Bisa saja, “sakit flu” hanya alasan Prabowo untuk (sementara) tidak mau bertemu dengan Presiden Jokowi. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan sebaiknya Jokowi bertemu langsung dengan Prabowo, tidak usah pakai perantara.

Baca juga : Selamat Nyoblos, Bung!

“Tentu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu sehingga rekonsiliasi di bawah juga bisa cepat dicapai,” ujar Wakil Presiden setelah bertemu dengan sejumlah ulama di rumah kediamannya hari Senin yang lalu.

“Diharapkan makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo.” Wakil Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Jenderal TNI (purn) Moeldoko, menyatakan rekonsiliasi antara capres Joko Widodo dan capres penantang Prabowo Subianto tinggal menunggu waktu.

Ia optimistis rekonsiliasi di antara kedua capres dan para pendukungnya bisa terealisasi di waktu yang tepat. “Akan ada momentumnya. Kita tunggu saja.”

Baca juga : Membangkitkan Rasa Takut Dan Mengancam, Efektifkah?

Sandiaga Uno, Cawapres 02 juga menyatakan harapan sama, demi ketenangan para pebisnis. Tapi di pihak 02, wacana rekonsiliasi tampaknya kurang mendapat sambutan hangat.

Bahkan samar-samar ada yang menolak. Di benak mereka, untuk apa rekonsiliasi? Wong, Prabowo-Sandi sudah menang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.