Dark/Light Mode

Koalisi Dan Konduktor

Kamis, 13 Juni 2019 07:55 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Apakah Demokrat dan PAN akan bergabung dengan koalisi Jokowi 2019-2024? Melihat gelagatnya, sepertinya akan ada yang bergabung, walau, sebenarnya, tanpa Demokrat dan PAN pun, koalisi Jokowi akan aman-aman saja.

Hasil perolehan kursi koalisi Jokowi; PDIP, Golkar, Nasdem, PKB dan PPP, tercatat 349 kursi. Koalisi Prabowo meraih 226 kursi, gabungan dari Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN. Kalau Demokrat dan PAN pindah ke Jokowi, akan ada tambahan 98 suara untuk Jokowi. Aman. Sangat aman. Terutama untuk pengambilan keputusan di DPR. 

Itu hanya hitungan lewat media kalkulator (jangan disingkat MK). Karena, faktanya, seperti pengalaman selama ini, koalisi tak selalu bulat mulus. Seringkali benjol-benjol sedikit. Ada saja yang sulit diatur. Beda sendiri. Anti mainstream. Periode 2019-2024, “benjol-benjol sedikit” itu bisa terjadi lagi. Misalnya, ada koalisi rasa oposisi, atau sebaliknya, oposisi rasa koalisi pemerintah.

Baca juga : Menunggu Arus Balik

Itu bisa terjadi karena pola dan formasi Pilpres 2024 sangat mungkin akan berubah. Pilpres 2024, semuanya pemain baru, capres baru, wapres baru, kecuali kalau Prabowo masih minat maju lagi. Tapi, rasa-rasanya tidak. Siapa tahu?

Dengan kondisi menuju 2024 seperti ini, koalisi berpotensi pecah. Tidak lagi sama seperti 2019 atau 2014. Akan ada penyesuaian lagi. Adaptasi lagi. Untuk kepentingan 2024. Partai yang sekarang mendukung Prabowo bisa hengkang ke koalisi lain. Sebaliknya, dari pendukung Jokowi, bisa pindah ke koalisi baru.

Apalagi kalau pasangan capres-cawapresnya ada tiga. Pasti ramai. Ramai di elite, tapi lebih sepi dan aman di grass root. Tidak akan terjadi polarisasi tajam seperti sekarang. Tak ada duel satu lawan satu, Pilihan tak hanya dua, kawan atau lawan. Rakyat akan lebih adem. Lebih sehat. Ada alternatif. Karena 2024 semuanya baru, sangat mungkin parpol-parpol melakukan manuver seperti kuda liar.

Baca juga : Menikmati Perbedaan

Misalnya, akan ada oposisi yang memuji pemerintah, atau koalisi pemerintah yang justru mengkritik pemerintah. Ini demi 2024. Karena itu, perlu ada aturan main yang jelas, terutama di tubuh koalisi pemerintahan. Apalagi kalau PAN dan Demokrat bergabung, harus lebih cermat. Perlu code of conduct.

PAN misalnya, punya striker seperti Amien Rais, yang kalau di sepakbola merupakan gabungan dari Ronaldo, Messi plus Mohammed Salah. Menghadang Messi saja sulit, apalagi gabungan ketiganya. Belum lagi kalau melihat komposisi kabinet, yang mungkin saja, akan diisi para kandidat calon presiden atau wapres 2024. Bakal ramai.

Melihat kondisi ini, lima tahun ke depan, tidak akan ada semacam konser musik klasik yang sangat tertib (tepuk tangan saja diatur, apalagi brisik). Yang ada adalah musik rock yang menghentak, dinamis terkadang liar. Sulit diatur.

Baca juga : Identitas dan Semoga

Bagaimana kalau musik rock memakai seorang konduktor? Nah, ini bisa jadi temuan baru. Kalau ada yang bisa menjadi konduktor grup rock: Hebat. Apalagi kalau bisa membuatnya tertib, lebih hebat lagi. Sangat hebat. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.