Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Wanto Sugito menanggapi santai soal sindiran ambigu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terkait adanya partai yang berlagak sombong dan merasa hebat sendiri.
Pernyataan itu disampaikan Paloh saat berpidato di acara penutupan Rakernas NasDem yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, (17/6). Klutuk, sapaan Wanto Sugito, mengatakan pihaknya tak tahu siapa yang disindir sombong oleh bos Media Group itu.
"Saya nggak tahu partai apa yang disindir, jangan baper (bawa perasaan) ah. Hehehe," kata Wanto sembari tertawa di Tangsel, Sabtu (18/6).
Berita Terkait : Putu Rudana: G20-P20 Momen Cari Solusi Selesaikan Tantangan Global
Wanto menegaskan, yang pasti partai itu bukanlah partainya. Karena, basis ideologi Banteng adalah Pancasila.
"PDI Perjuangan bergerak dengan keyakinan politik, penuh dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah dan keadilan sosial," tegas Ketua Umum sayap PDI Perjuangan Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) ini.
Bahkan kata dia, hingga hari ini PDIP masih menjadi partai besar dan dicintai rakyat karena nilai-nilai tersebut. Terutama kerendahan hati para politisi PDI Perjuangan.
Berita Terkait : Ayotani.id Dan Solusi Qurban, Pastikan Hewan Ternak Bebas PMK
"PDIP dengan kerendahan hati, dengan turun ke bawah, blusukan, itu adalah cermin politik dalam sikap dan perbuatan. Kita bukan partai yang bergerak di awang-awang. Kami bukan partai yang lebih besar pasak dari pada tiang. Tanpa rakyat kami bukan apa-apa," kata mantan aktivis GMNI ini.
Bagi Klutuk dan kader Banteng, kerendahan hati adalah syarat dasar untuk menyatukan diri dengan rakyat. Maka semua kepala daerah pun tidur bersama dan menyatu, demikian juga menteri dari PDIP. Tidak pernah dibeda-bedakan. Itu kerendahan hati dalam sikap dan perbuatan.
Oleh karena itu, dirinya mengatakan, sebagai partai politik yang saling membutuhkan dan berkomitmen untuk rakyat, seharusnya Paloh tidak perlu menyindir ada partai yang sombong.
Berita Terkait : Mendagri Soroti Penyelesaian Persoalan Batas Negara
"Sombong itu muncul dalam perilaku politik, misal menyalahgunakan hukum untuk kekuasaan, menyalahgunakan posisi menteri untuk impor bagi kepentingan partai," papar dia.
Oleh sebab itu, Klutuk memberi saran kepada Paloh, sebaiknya, semua kader NasDem seharusnya menyontoh cara kerja kader-kader PDIP yang turun blusukan kepada rakyat. "Jangan hanya bermain sindir-sindiran yang tidak bermanfaat untuk rakyat," tutup dia. ■
Tags :
Berita Lainnya