Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Punya Pandangan Sama, PSI Bisa Gabung Dan Perkuat KIB

Sabtu, 13 Agustus 2022 07:56 WIB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kiri) menyerahkan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 kepada KPU Hasyim Asyari di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8)/ NG Putu Wahyu Rama RM
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (kiri) menyerahkan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 kepada KPU Hasyim Asyari di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8)/ NG Putu Wahyu Rama RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempunyai potensi besar bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mendasarkan analisisnya pada sikap PSI terhadap politik identitas dan dukungan kepada pemerintahan Presiden Jokowi. 

Sementara, KIB berulang kali menegaskan keseriusannya menghindari polarisasi, menolak politik identitas, dan melanjutkan program Jokowi. 

"Dua hal ini, soal menjaga persatuan, menolak politik identitas serta bagaimana meneruskan capaian Pak Jokowi untuk periode berikutnya. Kesamaan platform itu potensial buat PSI bergabung," tegas Ari di Jakarta, Jumat (12/8).

Menurutnya, PSI mempunyai rekam jejak yang begitu keras menolak politik identitas. Sehingga, potensi pengabungan itu menjadi besar ketika melihat proyeksi Pemilu 2024 yang kemungkinannya juga masih memunculkan politik identitas.

Baca juga : Trimedya Panjaitan: Medan Jadi Tuan Rumah Munas Dan Kejurnas Indonesia 2022

"Dalam konteks itu, sebenarnya apa yang menjadi harapan PSI terkait Pemilu 2024 sejalan dengan platform KIB, yang beberapa kali menegaskan menjaga persatuan dan menolak segala bentuk politik identitas pada 2024," tuturnya.

Selain itu, PSI juga memiliki loyalitas kepada Presiden Jokowi dan memiliki semangat melanjutkan capaian pemerintahan saat ini.

“Itu jadi compliment PSI juga, bagaimana legasi dan capaian Pak Jokowi bisa dilanjutkan oleh presiden berikutnya. Jadi, bukan hanya menjaga legasi, juga meneruskan," ujarnya.

Ari menilai, KIB cukup menarik sebagai sebuah koalisi. Dalam pandangannya, KIB berani membentuk koalisi sejak dini berbasis idealisme politik kebangsaan. Pada saat yang sama, pembentukan koalisi dinilai prematur, sebab belum memunculkan nama capres-cawapres.

"Itu tentu ada kesamaan platform, ada kesamaan kepentingan yang mengikat mereka. Semoga mereka konsisten dengan idealisme politik kebangsaan ini," tegasnya.

Baca juga : Bantah Rugikan Negara, Pilot Garuda: Kami Justru Berkorban

Oleh sebab itu, Ari mendorong KIB segera menerjemahkan idealisme politik kebangsaan yang mereka usung. Dia mengharap, KIB secepatnya membuat program nyata dan konkret.

Sementara, Juru Bicara PSI Kokok Dirgantoro, Jumat (12/8), menyatakan bahwa PSI selalu membuka peluang komunikasi dan berkoalisi dengan siapa saja. 

“Tanda alamnya adalah kok bisa pilihan hari untuk mendaftar sama. Kebetulan juga sama-sama dukung Pak Jokowi,” katanya.

Untuk berkoalisi, pihaknya selalu siap silaturahmi dan komunikasi. “Seperti dibilang Pak Jokowi, Ojo kesusu. Demikian juga dengan membangun koalisi,“ tambah Kokok. 

Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutkan, KIB terbuka untuk siapa saja. Saat di KPU, dia kembali menegaskan KIB adalah koalisi inklusif. 

Baca juga : Poros Gondangdia Diramal Bakal Gabung Gerbong KIB

"Indonesia ini besar, kami tidak bisa bekerja sendiri, kita harus bisa bekerja bersama, dan kita harus inklusif menata negara ini. Periode 2024 adalah krusial, makanya kita butuh lebih banyak pemikiran agar kita menjadi selamat, menjadi negara yang maju," ujar Airlangga.

KIB belum menentukan siapa Capres dan Cawapres. Namun, Partai Golkar sudah mantap akan memajukan Airlangga sebagai Capres.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.