Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Senator Australia Tuding Bali Jadi Sumber PMK
Jubir Partai Garuda: Tidak Sesuai Fakta Dan Tak Ada Bukti
Senin, 15 Agustus 2022 15:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi merasa keberatan atas pernyataan senator Australia Pauline Hanson yang menyebut kotoran sapi bertebaran di jalanan Bali menjadi penyebab wabah penyakit kuku dan mulut (PMK).
"Pernyataannya tidak sesuai fakta di lapangan dan beliau tidak bisa memberikan bukti," ujar Teddy di Jakarta, Senin (15/8).
Baca juga : Perdana, Australia Ikut Latihan Militer Garuda Shield
Sebelumnya Senator Hanson menyebut, Bali berbeda dengan negara lain, karena sapi bebas berjalan di mana-mana, kotoran sapi bertebaran, dan orang berjalan di atasnya, hingga terbawa di pakaiannya. Kemudian, orang itu kembali ke Australia.
Teddy pun menduga, ada sesuatu di balik pernyataan yang dikeluarkan Hanson itu.
Baca juga : Partai Garuda: Covid Tidak Mengenal Cebong Dan Kadrun
"Pernyataan ini, cuma ada dua kemungkinan, senator tidak punya data yang akurat, atau memang Australia mau membuat framing bahwa Australia bersih dari virus PMK," ungkap Teddy.
Menurut Juru Bicara Partai Garuda itu, bisa jadi virus PMK sudah beredar di peternakan-peternakan Australia, tetapi demi melindungi bisnis sapi dari kerugian yang sangat besar, maka mereka mencari kambing hitam dengan menyalahkan Bali.
Baca juga : Partai Garuda Sebut Mahathir Pemimpi Yang Tersesat
"Seolah-olah yang menyebabkan ditemukan virus PMK di dua tempat di Australia berasal dari Bali," ucap Teddy.
Justru, lanjut Teddy, bisa jadi virus PMK yang melanda Indonesia, berasal dari Australia. Sebab, Indonesia mengimpor sapi terbanyak dari australia. "Sangat mungkin kan?" tegas Teddy.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya