Dark/Light Mode

Geger Video Amplop Kiai Suharso, Ini Penjelasan DPP PPP

Jumat, 19 Agustus 2022 19:35 WIB
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syarifah Amelia. (Foto: Istimewa)
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syarifah Amelia. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syarifah Amelia menanggapi potongan pidato Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang beredar saat menyampaikan cerita tentang kunjungan Suharso ke berberapa kiai saat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketum di pondok pesantren.

Cerita ini disampaikan saat acara pembekalan antikorupsi Politik Cerdas Berintegerasi di Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Senin (15/8).

Menurut Amelia, terjadi kesalahan penafsiran. Video tersebut kemudian ditafsirkan mengandung unsur hinaan terhadap kiai dan pesantren.

Baca juga : Soal Geger Amplop, Ketum Suharso Justru Ingin Memuliakan Kiai

Padahal, dia beserta segenap pengurus harian DPP PPP yang menjadi peserta acara pendidikan politik antikorupsi menjadi saksi bahwa jika disimak secara utuh, tanpa dipotong serta disesuaikan dengan konteks diskusi yang mengiringinya, Suharso tidak ada niat sama sekali untuk menyinggung perasaan para kiai.

"Bagi PPP, pesantren adalah salah satu garda terdepan pendidikan umat, sehingga dalam pendidikan antikorupsi, kita harapkan dapat dimulai dengan memahami betul perbedaan pemberian hadiah/bisyarah yang penuh kasih serta infak/shodaqoh yang berlandaskan keikhlasan dengan praktik yang mengarah pada gratifikasi di lingkungan pesantren," papar Amel dalam keterangannya, Jumat (19/8).

Amel menyatakan, Ketua Umum PPP menyampaikan hal ini tak lain untuk menanggapi permintaan Wakil Ketua KPK KH. Nurul Ghufron agar PPP mampu memberikan warna politik yang berbeda.

Baca juga : Cegah Pengoplosan Galon Isi Ulang, Ini Saran BPKN

Bukan membenarkan yang biasa, namun membiasakan yang benar. PPP harus mampu menjadi partai yang mewujudkan politik berketuhanan yang Maha Esa. Bukan berkeuangan yang maha kuasa.

Pada akhir acara pembekalan antikorupsi kepada seluruh pengurus pusat PPP, Suharso sebagai Ketum PPP menandatangani komitmen untuk membangun integritas internal parpol agar menolak politik uang dan praktik korupsi lainnnya.

Amel mengatakan, bagi PPP, penghormatan pada ulama adalah salah satu cara PPP mengingat jati dirinya. PPP dibentuk ulama, diawasi ulama, dan memperjuangkan ulama. Hal ini yang selalu ditanamkan oleh para petinggi Partai, termasuk Suharso.

Baca juga : Segera Diterapkan Kemenkeu, BKI Dukung Penerapan Pajak Karbon

"Ketua Umum Suharso sekali lagi menyampaikan tidak sedikitpun bermaksud untuk menyinggung kiai dan ulama. Serta menyesalkan video pidato beliau yang dipenggal seadanya, namun Ketum Suharso mengakui beliau sangat terpukul jika sampai ada ulama dan kiai yang terluka karena hal ini," tambah Amel.

Amel juga meyakinkan, Suharso akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki kesalahpahaman ini. Selain itu, dalam waktu dekat akan segera menemui dan kiai untuk dapat berbincang dan memohon masukan secara langsung. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.