Dark/Light Mode

Diterpa Isu Kader Rame-rame Mundur

NasDem Korban Gorengan Hoax

Rabu, 12 Oktober 2022 08:00 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya. (Foto: Dok. DPR RI)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengaku menjadi sasaran tembak lawan-lawan politiknya usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Sejumlah kadernya yang mundur karena keberatan dengan keputusan itu menjadi pemicunya.

Menanggapi sejumlah kader yang mundur ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya tak menampik, memang ada kader yang mundur, tapi jumlahnya sedikit.

“Akhirnya yang sedikit itu jadi bunyian-bunyian, gorengan-gorengan sampai gosong orang yang tidak suka saja,” tutur Willy dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Pengamat: Kemesraan NasDem, Demokrat Dan PKS Bikin Mega Dan Jokowi Merapat

Ditegaskan Willy, kader mun­dur karena tak sepakat dengan keputusan partai, adalah hal yang biasa dalam internal partai politik. “Ini biasa saja dan keniscayaan. Jadi nggak biasa karena digoreng itu,” tegasnya.

Willy menyakinkan, sejumlah penilaian dan survei yang menyebut suara partai besutan Surya Paloh ini ambles, tidak berdasar. Sebab, melalui informasi dan data yang diterimanya, usai pencalonan Anies secara statistik grafik NasDem mengalami lom­patan yang luar biasa. “Misalnya di sosial media, respons positif publik naik secara signifikan. Mengalahkan yang negatif,” tuturnya.

Ditegaskan, NasDem akan bertindak di jalur hukum jika ada yang sengaja mengumbar kebohongan dengan memanfaat­kan momentum deklarasi Anies. Terutama soal narasi dibumbui video kader NasDem ramai-ramai mundur.

Baca juga : WNI Di Karachi Tampung 40 Keluarga Korban Banjir Pakistan

Diungkapkan, portal media hingga akun Twitter yang menyebarkan narasi, kader NasDem yang mundur pasca deklarasi Anies jumlahnya tak sedikit. Setelah ditelusuri, video itu berasal dari peristiwa tahun 2013. Padahal NasDem deklarasi Oktober 2022. “Kami akan tegas. Berbeda itu boleh. Yang tidak boleh adalah politik kebencian, politik fake news dan hoaks,” tegasnya.

Berdasarkan penelusuran Rakyat Merdeka, narasi massifnya kader NasDem mundur dibumbui dengan video, me­mang menyebar luas di media sosial. Berita hoaks ini salah satunya di-posting lewat akun Twitter dengan nama pengguna @FirzaHusain. Akun ini me­nyebut, banyak kader NasDem Kalimantan Timur yang mengundurkan diri setelah deklar­asi Anies Baswedan.

“Gelombang pengunduran diri pengurus kader NasDem belum surut. Di Kalimantan, ketua, pengurus dan kader DPW Partai NasDem, ramai-ramai mengundurkan diri. Mereka mencopot, mengembalikan KTA dan membakar atribut partai sebagai bentuk kekesalan,” tulis­nya menyematkan video.

Baca juga : Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Di Tol Batang

Usut punya usut, video itu memang benar adanya. Namun, itu kejadian sudah lama. Kader NasDem yang ada dalam video itu, kecewa dengan keputusan menonaktifkan Hamdani HB sebagai Ketua DPW Partai NasDem Kalteng saat 2013.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.