Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pilkada DKI Disatukan dengan Pilpres 2024

2022, Anies Rakyat Biasa

Sabtu, 27 Juli 2019 08:17 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: IG@aniesbaswedan).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: IG@aniesbaswedan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada satu hal penting yang patut dipertimbangkan saat kita bicara peluang Anies Baswedan sebagai capres potensial di 2024. Yaitu, masa jabatan Anies sebagai gubernur DKI akan habis pada 2022.

Dua tahun menjelang Pilpres itu, status Anies secara politik hanya sebagai rakyat biasa. Nah, dengan status itu, apakah Anies akan tetap bersinar atau meredup?

Hal ini beda dengan Jokowi yang saat menjelang Pilpres 2014, dia masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Sehingga Jokowi masih bisa menggunakan panggung Jakarta menuju Istana.

Nah, takdir politik Anies lain lagi. Saat masa jabatannya berakhir 2022, Anies tak bisa lagi menggunakan panggung Jakarta menuju Istana. Soalnya Jakarta pasca Anies hanya akan dijabat oleh penjabat gubernur (Pj).

Jakarta baru akan memilih gubernur baru secara serentak dengan Pilpres 2024. Aturan ini tertuang dalam Pasal 201 UU Nomor 10/2016 terkait Pilkada serentak 2024.

Baca juga : Ditanya Soal Capres 2024, Paloh Bikin Anies “Salting”

Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, menjelaskan, untuk mengakomodir keperluan Pemilu Serentak 2024, tidak akan ada Pilkada di 2022 dan 2023.

Meski begitu, masa jabatan kepala daerah hasil Pilkada 2017 dan 2018 tidak akan diperpanjang. Mereka akan berhenti pada 2022 dan 2023.

Untuk mengisi kekosongan, akan diangkat penjabat kepala daerah alias Pj sampai pelaksanaan Pemilu Serentak 2024. “Bukan Plt (pelaksana tugas). Tapi, penjabat atau Pj,” ujar Pramono, kemarin.

Pj ini dipilih dan diangkat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Selama tidak ada revisi mengenai aturan tersebut, klausul kepemimpinan Pj kepala daerah sampai tahun 2024 itu berlaku.

Nah, masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI akan habis 16 Oktober 2022. Sejak saat itu, Anies bukan gubernur lagi. Dia rakyat biasa. Lalu, bagaimana peluang Anies di 2024?

Baca juga : Pilpres Usai, OSO Ajak Rakyat Kembali Bersatu

Pengamat politik Hendri Satrio memprediksi, peluang Anies masih besar. Walaupun ada istirahat selama dua tahun dari jabatan publik, Anies masih punya momentum untuk maju. Anies masih bisa mengoptimalkan peran lain.

Yaitu sebagai akademisi. Pendiri lembaga survei Kedai KOPI itu menyebut, di 2024, era latar belakang kepala daerah menjadi pemimpin nasional memang nampaknya selesai.

Selanjutnya, tren baru akan muncul. Yang berpeluang adalah orang dengan latar belakang pengusaha, menteri, ketua parpol, anak mantan presiden, anggota DPR, akademisi, sampai selebriti. Nah, dengan tren ini, Anies punya peluang.

“Saya sebut salah satu yang bisa muncul adalah akademisi. Sebelum jadi gubernur, Anies kan akademisi. Dia Rektor Paramadina dan Founder Gerakan Indonesia Mengajar,” ucap Hendri, semalam. Kata Hendri, latar belakang ini akan menjadi kendaraan Anies.

“Kendaraan untuk Anies masih ada. Terutama yang Indonesia Mengajar, bisa dipakai bila kendaraan lainnya masih belum bisa bergerak,” tandasnya. Di jagat Twitter, netizen juga mengomentari soal lengsernya Anies pada 2022.

Baca juga : Prabowo Dipastikan Tidak Akan Gugat Sengketa Pilpres 2019 ke Mahkamah Internasional

“Wah, jadi rakyat biasa lagi pak Anies di 2022. Sebaiknya kembali ke dunia pendidikan, bapak hebat dengan Indonesia Mengajar. Manfaatnya luar biasa. Kalau itu bergaung terus, bapak bisa moncer di 2024,” saran @AlsNugrahaa. Akun @budhiariesandi mengingatkan bahwa Anies bisa kehilangan momentum karena jadi “rakyat biasa” selama 2 tahun.

Sementara beberapa kepala daerah yang juga potensial sebagai capres, yakni Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil, hanya setahun jadi “rakyat” biasa.

“Untuk Anies, selepas 2022 dia nganggur selama 2 dan akan kehilangan momentum karena kandidat lain seperti @ganjarpranowo, @ridwankamil dan Andika Perkasa yang baru pensiun tahun 2023, sesaat sebelum tahapan pilpres 2024 dimulai,” cuitnya.

Sedangkan @fadhlierlanda yakin Anies bisa maju di 2024. Sebab, Anies sudah berpengalaman sejak 2014. “Mungkin 2024 Pak Anies akan ke Istana. Saat itu dia sudah memperdalam politik plus pelayanan pada masyarakat sejak dia ikut bursa capres di 2014 hingga selesai jabatannya di Balaikota Jakarta 2022,” cuitnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.