Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KIB Lebih Baik Usung Capres Internal

Selasa, 25 Oktober 2022 09:37 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara yang tergabung dalam KIB/Ist
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara yang tergabung dalam KIB/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi (Awiek) mengatakan, partainya masih menjajaki berbagai figur untuk diusung sebagai capres. Namun, sebaiknya KIB mengusung capres yang berasal dari internal koalisi. 

“Ya memang lebih baik begitu (tokoh dari internal), tetapi kita belum terjebak pada figur dan masih terus melakukan penelitian tentang rekam jejak, dan kemungkinan untuk bisa  memenangkan kontestasi dan bisa merajut kebangsaan Indonesia ke depan,” tegas Wakil Ketua Baleg DPR yang akrab disapa Awiek ini, Senin (24/10).

Namun, ketika ditanya lebih lanjut, siapakah figur di KIB yang dijagokan PPP, dia menjawab diplomatis.

“Saya kira tokoh kita sangat banyak, tinggal nanti kita pilih salah satu di antaranya. Tentu melalui forum resmi masing-masing partai,” jawab Awiek. 

Sebelumnya, dalam perayaan HUT Ke-58 Golkar, seluruh petinggi KIB berkumpul. Salah satu poin yang disepakati adalah capres dari internal KIB. Parpol sudah menyebut beberapa nama, namun dari eksternal koalisi. 

“Kalau sekadar nama-nama yang beredar, wacana boleh saja,” sebut Awiek. 

Baca juga : Kang Emil Bangga Konferensi Internasional MPR Digelar Di Bandung

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada kesempatan berbeda mengatakan, presiden merupakan piihan politik.

“Namanya pemilu juga parpol, dan berdasarkan undang-undang, presiden harus didukung parpol. Jadi jelas KIB harus orang yang berkecimpung di parpol," kata Airlangga akhir pekan lalu.

Airlangga menuturkan, pengusungan capres telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dia memastikan, KIB akan memilih sosok yang tepat untuk ikut berkontestasi di Pemilu 2024.

Bahkan, menurut Airlangga, perlu ada Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk dapat masuk dalam koalisi partai atau diusung oleh gabungan partai.

“Buat apa berpartai, partai itu ada KTA. Harus ada KTA-nya kalau mau masuk di KIB,” tandas Airlangga. 

Sementara, Plt Ketum PPP Mardiono mengatakan, KIB akan segera mengumumkan capres paling lambat awal tahun ini.

Baca juga : Iniesta Mau Balik Lagi Ke Barcelona

“Saya pikir last minute ya. Paling lambat awal tahun ya," kata Mardiono.

Ambigu

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai, pernyataan Airlangga bisa menjadi ambigu dan multitafsir, karena tidak ada penjelasan lebih jauh tentang apa makna orang partai. 

"Jika hanya sebatas memiliki KTA, siapa pun yang berada di luar partai dan ingin mencalonkan dalam pemilu, bisa saja mendapatkan KTA dalam detik terakhir sebelum pencalonan," ungkapnya.

Peneliti Pusat Riset Politik BRIN itu juga menjelaskan, pernyataan itu bisa menyiratkan setidaknya dua hal. Pertama, capres KIB adalah tokoh atau politikus yang memang sudah cukup lama berada di partai politik dan bukan sosok non-partai.

"Jika yang pertama terjadi, maka nama-nama tokoh non-partai akan tereliminasi. Tetapi pertanyaannya, apakah calon harus dari partai di dalam koalisi KIB atau bukan?" jelasnya.

Baca juga : Belum Umumkan Capres, KIB Tunggu Waktu Yang Pas

Kedua, makna eksplisit dari pernyataan tersebut adalah bakal calon potensial non partai harus memikirkan untuk segera berpartai, agar masuk dalam radar pilihan KIB.

“Jika pilihan kedua ini yang terjadi, maka siapa pun bisa menjadi bakal capres KIB tetapi dia harus dengan segera menentukan partai politiknya," ujarnya.

Berdasarkan pernyataan itu, Aisah mengungkapkan, kemungkinan KIB belum menentukan nama capres untuk berlaga di Pilpres 2024. Koalisi yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN itu masih melakukan lobi politik guna menentukan nama. 

"Saya duga pernyataan itu tidak lantas menentukan sejak awal siapa yang akan dipilih Golkar, atau KIB. Karena semua masih dalam proses lobi-lobi politik sehingga masih bisa terjadi hal apapun," pungkasnya.

Terpisah, politisi Partai Golkar Dave Laksono menjelaskan KIB tidak terburu-buru dalam menentukan nama bakal calon presiden. "Ojo kesusu (jangan terburu-buru), harus cermat dan hati-hati," tegas Dave.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.