Dark/Light Mode

Jokowi Bilang "Saat Ini Jatah Prabowo"

Banteng Santuy Saja!

Rabu, 9 November 2022 07:43 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Dok. PDIP)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Dok. PDIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Presiden Jokowi soal "saat ini jatahnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto" tidak membuat PDIP iri. Bagi Banteng, ucapan Jokowi tersebut bersifat umum. Tidak hanya disampaikan ke Prabowo, tapi juga ke kandidat lain, termasuk ke Puan Maharani.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, ucapan Jokowi yang disampaikan dalam pidato di HUT ke-8 Partai Perindo, Senin (7/11) itu, bukan bermaksud mendukung pencapresan Prabowo. "Itu seperti arahan Pak Presiden. Kan saling memuji akan jabatannya, saling memberikan harapan, dan semangat juang," ucap Hasto, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hasto ikut hadir dalam HUT Perindo itu dan mendengarkan langsung pidato Jokowi. Dari yang dia saksikan, Hasto yakin bahwa Jokowi sangat memahami mekanisme pencapresan. "Untuk capres dan cawapres kan ada mekanismenya sendiri, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU)," imbuhnya.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan hal serupa. Dia menilai, dukungan yang diberikan Jokowi ke Prabowo sebatas dukungan moril. Dukungan tersebut juga disampaikan ke banyak tokoh, bukan cuma ke Prabowo.

"Dukungan terhadap sosok bakal calon presiden yang kerap disampaikan oleh Presiden Jokowi sangat beragam. Bukan hanya ke Pak Prabowo," kata Said, kemarin.

Dia menjelaskan, Jokowi kerap mendukung kandidat capres lain secara simbolik, termasuk kepada Ketua DPR Puan Maharani. Said melihat, hal itu disampaikan Jokowi agar penerusnya nanti mampu meneruskan program-program kerja belum selesai.

Baca juga : Lagu "Sandaran Jiwa" Icha Christy Trending Di YouTube

"Harapan beliau, tentu saja presiden berikutnya adalah sosok yang bisa meneruskan berbagai program strategis beliau yang saat ini belum selesai dan terhalang oleh masa jabatan," ungkapnya. 

Salah satu proyek strategis yang mesti dilanjutkan adalah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi khawatir jika presiden selanjutnya ternyata berbeda haluan dengannya. "Apalagi sampai meninggalkan berbagai tonggak strategis yang telah beliau canangkan," sebut dia. 

Politisi asal Madura ini mengakui, dukungan Jokowi ke kandidat capres sangat berpengaruh besar. Sebab, Jokowi memiliki banyak sumber daya, termasuk magnet elektoral. Jokowi juga memiliki basis dukungan yang kuat di tengah rakyat.

"Kepuasan rakyat terhadap kinerja beliau juga konsisten tinggi. Oleh sebab itu, siapapun yang didukung oleh Presiden Jokowi akan mendapatkan keuntungan elektoral," tandasnya.

Sebelumnya, di perayaan HUT Perindo ke-8 yang digelar di Jakarta Concert Hall, iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (7/11), Jokowi beberapa kali melemparkan guyonan. Termasuk ke Prabowo. Guyonan itu sukses membuat suasana perayaan HUT Perindo menjadi cair dan penuh tawa.

Guyonan ke Prabowo disampaikan saat Jokowi bicara mengenai kariernya. "Saya ini dua kali Wali Kota di Solo, menang. Kemudian, ditarik ke Jakarta. Jadi Gubernur sekali, menang. Kemudian dua kali di Pemilu Presiden, juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo," kata Jokowi, sambil tersenyum dan menoleh ke arah Prabowo. Gerrr, para hadirin tertawa.

Baca juga : Jokowi Bilang Pilpres 2024 Jatah Prabowo, Begini Analisis Pakar Politik

Mendengar namanya disebut, Prabowo, yang duduk di kursi VIP, langsung berdiri dan memberikan hormat ke Jokowi. Para hadirin pun tepuk tangan.

Setelah itu, Jokowi pun menyinggung mengenai Pilpres 2024. "Kelihatannya, setelah ini, jatahnya Pak Prabowo," sambung Jokowi. Prabowo pun kembali berdiri dan memberi hormat ke Jokowi. Wajahnya, meskipun tertutup masker, terlihat berseri-seri.

Sampai kemarin, Prabowo belum berkomentar mengenai pernyataan Jokowi ini. Demikian juga saat “ditodong” wartawan saat menghadiri Seminar Nasional “Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan”, Mabes TNI Angkatan Udara, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin siang. “Seminar udara dulu ya,” ujar Prabowo, sambil mengarahkan jarinya ke arah lokasi seminar.

Sementara, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menganggap, pernyataan Jokowi itu sebagai penyemangat dalam menghadapi Pilpres 2024. "Khususnya seluruh kader partai Gerindra di seluruh Indonesia," ucap Dasco.

Dia memastikan, Gerindra tidak akan berhenti untuk bekerja maksimal guna menaikkan elektabilitas Prabowo. "Kami juga anggap (ucapan Jokowi) penyemangat yang membuat kami tidak putus-putusnya bekerja semaksimal mungkin untuk menaikkan elektabilitas partai, capres kami," sambung Wakil Ketua DPR itu.

Dasco lalu meminta para kader Gerindra agar tidak berpuas diri usai muncul sinyal dukungan dari Jokowi. "Kami minta para kader untuk tidak berpuas diri. Apa yang disampaikan Presiden Jokowi penyemangat dan introspeksi kami internal," tekan dia.

Baca juga : Jokowi: Kelihatannya, Setelah Ini, Jatahnya Pak Prabowo...

Apakah pernyataan Jokowi itu bentuk dukungan ke Prabowo? Pakar politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menilai, ucapan Jokowi itu lebih ke gaya komunikasi politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Menurutnya, Jokowi punya kelebihan karena gaya politiknya santuy, tidak terlalu serius, apalagi bikin tegang sesama politisi.

"Itu adalah bagian dari gaya Pak Jokowi untuk lebih cair dalam berkomunikasi politik dengan para pimpinan partai politik. Kan di acara itu dihadiri banyak pimpinan parpol,” terang Kacung.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebut wajar saja bila PDIP santuy menanggapi ucapan Jokowi ke Prabowo. "Dukungan Jokowi ini hanya statement normatif, bukan dukungan riil secara politik yang berdampak pada dukungan relawan juga," terang Dedi.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.