Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Irma Suryani: Stok Di Rakyat Cukup, Impor Beras Tidak Diperlukan

Rabu, 30 November 2022 14:32 WIB
Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago (Foto: Istimewa)
Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengaku heran dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang mengaku bahwa Indonesia sudah membeli beras di luar negeri untuk cadangan beras pemerintah (CBP). Menurutnya, pembelian beras ini sama saja dengan pemaksaan impor.

Menurut Irma, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras tidak diperlukan. Sebab, mengingat stok beras rakyat sangat mencukupi. Apalagi pada Januari 2023, para petani di sejumlah sentra beras memasuki panen raya.

"Terus terang, saya bingung Mendag menyatakan sudah import beras dan tinggal dikirim. Padahal data BPS yang diperkuat pernyataan para bupati, stok beras rakyat mencukupi dan stok tersedia meskipun harganya sedikit lebih mahal dari beras impor. Itu karena kualitas beras petani lebih bagus dari beras impor yang selama ini kita tahu," ujar Irma, Rabu (30/11).

Baca juga : Perang Bintang Polri, Rakyat Ikut Merasakan

Irma mengatakan, pernyataan Zulhas mengenai impor beras bisa memancing emosi petani yang setiap hari berjuang melakukan produksi. Di sisi lain, juga sangat kontraproduktif dengan perintah Presiden Jokowi yang mengedepankan produksi dalam negeri.

Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 ini melanjutkan, semestinya Mendag melakukan komunikasi dan duduk bersama dengan Kementerian Pertanian, Menteri BUMN, dan Menteri Keuangan untuk memperkuat dukungan kepada petani. Terutama dalam penyedian pupuk yang selama ini produksinya kurang.

"Mendag perlu duduk bersama Mentan, Menteri BUMN, dan Menkeu, untuk perkuat dan support petani dengan ketersediaan pupuk subsidi yang cukup quotanya, sehingga ongkos produksi petani rendah. Dengan demikian harga beras bisa dikendalikan. Bukan dengan cara impor beras," sarannya.

Baca juga : Jembatan Gantung Di India Ambruk, 100 Tewas, 100 Luka-luka

Sebelumnya, Zulkifli mengatakan, beras yang dipersiapkan untuk diimpor ke Indonesia sudah resmi dibeli. Impor beras ini dilakukan untuk memenuhi pasokan CBP di gudang Perum Bulog, yang saat ini berkurang.

Beras tersebut belum resmi diimpor. Beras masih disimpan di luar negeri. Tapi, jika dalam waktu 6 hari Kementerian Pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhan pasokan Bulog, impor harus segera dilakukan.

"Kalau nggak salah dikasih waktu 6 hari. Kalau memang nggak ada lagi, kita nggak boleh main-main. Kita harus beli agar stoknya cukup. Kita kasih terus kasih waktu agar Kementan dan Bulog bisa mencukupi kalau misalnya sudah cukup, ini biar aja itu agar confident kan," jelasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.