Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lebih Pas Gabung NasDem Dan Demokrat

Koalisi Dengan Gerindra, PKS Harus Mikir 1.000 Kali

Senin, 5 Desember 2022 07:40 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebaiknya berpikir ulang dengan wacana kembali rujuk dengan Partai Gerindra di Pemilu 2024. Partai dakwah itu terancam ditinggalkan basis massanya.

“Kalau dengan Gerindra, pan­dangan publik akan negatif ke PKS, karena terlalu pragmatis lah begitu,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : PKB Dan Gerindra Belum Satu Suara

Saran ini diberikan menyusuk wacana bakal rujuk PKS-Gerindra selaku mantan sekutu Pilpres 2019. Di mana, kedua elitnya, yaitu Sekretaris Jenderal (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsy terlihat mesra dengan Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Fadli Zon di acara Gerindra, Kamis (1/12).

Sinyalemen itu semakin kuat manakala Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengaku tidak menu­tup pintu terhadap partai mana­pun, termasuk Partai Gerindra. Padahal, saat ini partainya se­dang merancang koalisi ber­sama Partai NasDem dan Partai Demokrat di Koalisi Perubahan Indonesia (KPI).

Baca juga : NasDem-Demokrat-PKS Hubungan Tanpa Status

Dosen dari Universitas Al Azhar Indonesia itu menga­nalisa, PKS sedang memainkan politik zig-zag. “Ya, PKS sedang memainkan politik zig-zag alias jurus mabok. Membuka wacana rujuk Gerindra agar PKS punya bargaining di mata NasDem dan Demokrat,” katanya.

Dia menyebut, gaya politik di Indonesia ini tidak terlalu banyak yang berbeda. Intinya, tidak ada musuh dan kawan yang abadi. Yang abadi, adalah kepentingan itu sendiri.

Baca juga : Survei Y-Publica: Demokrat Salip Gerindra, PSI Bergerak Naik, Nasdem Terancam Gagal Ke Senayan

Jadi, jika parpol memiliki kepentingan yang sama pasti akan bersatu. Pun, tidak menutup kemungkinan, PKS akan rujuk dengan Gerindra sekalipun menurutnya peluang itu sangatlah kecil. “Bargainingnya kan agar Cawapres Anies itu Aher, kalau nggak, ya rujuk ke Gerindra,” ulasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.