Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Partai Garuda: Tuduh Pemerintah Mematikan Kritik, Anies Justru Mematikan Kebenaran

Senin, 19 Desember 2022 13:20 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anies Baswedan menyebut pemerintah mematikan kritik. Pernyataan tersebut, ditanggapi sinis oleh Partai Garuda.

"Anies mau menjual bahwa dirinya tidak anti kritik dan pemerintah anti kritik. Pertanyaannya, apakah benar Anies dikritik dan pemerintah suka mematikan kritik?" ujar Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi, Senin (19/12).

Dia menyebut, Anies bukan dikritik. Tetapi, yang dilakukan orang-orang adalah menyebarkan dan mempertanyakan berbagai bukti akan tindakan dan pernyataan Anies yang tidak sesuai.

Baca juga : Mardiono Ingin Mengembalikan Kejayaan PPP

"Anies diam seribu bahasa, yang bergerak malah pendukungnya, menyebarkan informasi seolah-olah Anies hebat untuk menutupi berbagai fakta negatif tentangnya," sindirnya.

Menurut Teddy, tuduhan Anies yang dilontarkan kepada pemerintah adalah cara dia untuk menghentikan fakta-fakta terkait ketidakberesannya.

"Ini cara dia menghentikan kebenaran dan membiarkan info soal kehebatannya yang tidak sesuai kenyataan menyebar luas. Ini cara Anies mematikan kebenaran," tutur Teddy.

Baca juga : Cegah Banjir, Ganjar Dorong Penghijauan Lahan Kritis Di Gunung Muria Dan Kendeng

Dia berpendapat, Anies dikenal sebagai Gubernur yang suka membengkokkan sesuatu yang lurus. Saat ini, menurut Teddy, hal yang bengkok sedang kembali diluruskan.

"Yang dilakukan oleh Pj Gubernur DKI semakin memperlihatkan ketidakberesan Anies. Makanya Anies semakin gencar membuat drama seolah-olah dia good boy, pemerintah bad boy," ucap Teddy.

Dia mengingatkan, jangankan kritik ke pemerintah, para tokoh dan orang-orang yang sering memfitnah dan memaki pemerintah saat ini pun masih bebas menyalurkannya dan tidak dipenjara.

Baca juga : Mahfud: Pemerintah Batalkan MoU Dengan PT LII

"Jadi jelas ya, tuduhan itu digunakan untuk menutupi dan mematikan kebenaran akan kebobrokannya," tandas dia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.