Dark/Light Mode

Ketua PWNU Jatim Sebut PAN Di Era Zulkifli Hasan Semakin Dekat NU

Minggu, 25 Desember 2022 13:46 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk, Sabtu (24/12). (Foto: Ist)
Ketum PAN Zulkifli Hasan saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk, Sabtu (24/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke Jawa Timur.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengawali kunjungannya dengan menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk, Sabtu (24/12) malam.

Setibanya di lokasi Muskerwil NU Jatim, Zulhas yang hadir bersama Pimpinan Ponpes Sidogiri, KH. Fuad Noerhasan disambut langsung Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.

Dalam sambutannya, KH Marzuki Mustamar dalam sambutannya, tak sungkan menyebut bahwa Zulhas yang merupakan Ketua Umum PAN, dekat dengan NU.

Baca juga : Ketua KPK Sebut Koruptor Lebih Takut Dimiskinkan Ketimbang Dipenjara

"Selamat datang juga Mendag, ini Kyai juga kalau di Lampung ini, Kyai Zulkifli Hasan, yang sekaligus juga Ketua Umum PAN. Rasa-rasanya PAN ini sekarang semakin dekat kepada NU, ketimbang yang lain," ujar Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, yang disambut tepuk tangan riuh hadirin peserta Muskerwil NU Jatim.

Disebut Kyai oleh Ketua PWNU Jatim, Zulhas hanya menanggapi dengan rendah hati dan mengaku hanya seorang lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama).

"Pak Kyai Marzuki dan para Masyaikh yang kami hormati, saya ini hanya seorang lulusan PGA, kalau tidak merantau mungkin hanya jadi guru biasa atau P3NTR," ujar Zulhas, yang dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah.

Meskipun demikian, Zulhas menyebut dirinya bisa menjadi seperti saat ini salah satunya berkat didikan para guru yang mengajarinya sholawatan.

Baca juga : Masuk Tahun Politik, Kebutuhan Praktisi PPGA Semakin Meningkat

Lebih lanjut, Zulhas juga menyebut NU sebagai organisasi yang sangat besar serta sangat berpotensi untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat.

“Kita semua tahu potensi NU dengan ribuan pesantrennya. Kita harus dukung NU untuk menjadi pelopor kebangkitan ekonomi keumatan, terutama lewat pesantren-pesantren serta para pengusaha NU," tuturnya.

Zulhas juga menyinggung, Kemendag telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf di Yogyakarta, Rabu (10/8) yang lalu.

"Ini adalah sinergi yang baik, pintu masuk bagi kita untuk mendorong berbagai macam kolaborasi untuk kemajuan kewirausahaan pesantren. Mulai dari produksi hingga pemasaran," ungkap Zulhas.

Baca juga : Ketua MPR Serukan Penyelesaian Damai Konflik Rusia-Ukraina

Menurutnya, jika mau melihat Indonesia digdaya, maka pemerintah mesti membesarkan NU dan Muhammadiyah.

"Kalau mau lihat indonesia digdaya, karena kedua ormas tersebut adalah mayoritas bangsa ini. Kalau mereka digdaya maka digdaya pula bangsa Indonesia," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.