Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Soal Deklarasi Capres Demokrat-PKS
Maunya Orang NasDem Belum Tentu Tercapai
Minggu, 8 Januari 2023 07:58 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Koalisi yang sedang dijajaki NasDem, PKS, dan Demokrat belum resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Baru NasDem saja sendiri yang melakukannya. Lalu, kapan PKS dan Demokrat melakukan hal serupa? Menurut politisi NasDem, Effendi Choirie, PKS dan Demokrat akan mendeklarasikan Anies sebagai capres bulan ini atau bulan depan. Benarkah demikian? Belum tentu maunya orang NasDem ini tercapai, karena PKS dan Demokrat belum bicara secara tegas dan jelas.
"Sebetulnya yang punya hak untuk menyatakan itu PKS dan Demokrat, bukan saya, tetapi saya mendengar PKS maupun Demokrat akan mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden," kata Effendi Choirie dalam acara diskusi politik, di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.
Kapan persisnya, politisi senior yang akrab disapa Gus Choi ini, tak mau merinci dengan jelas. Kata dia, kemungkinan akhir Januari ini atau awal Februari nanti. "Pokoknya kira-kira sekitar 2 bulan, 1 bulan inilah. Itu yang saya dengar," ungkapnya.
Siapa cawapres Anies? Soal ini, Gus Choi mengatakan masih banyak waktu untuk menentukan pilihan yang tepat. Apalagi, kata dia, parpol lain belum ada yang mendeklarasikan capres hingga saat ini.
"Kita nggak terburu-buru, kita lihat tetangga kita, saudara tua kita, dan KIB yang sudah pasang tenda lama tapi belum punya calon. NasDem sudah punya calon, tinggal pasangannya. Kita lihat nanti," ujarnya.
Baca juga : Popularitas Bukan Satu-satunya Ukuran Tentukan Calon Pemimpin Bangsa
Benarkah klaim Gus Choi itu? Jubir Demokrat, Herzaky Mahendra Putra tak secara gamblang menjelaskan soal deklarasi capres. "Saat ini, Demokrat bersama NasDem-PKS masih mencari formula yang paling memungkinkan untuk menang," kata Herzaky, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.
Kata dia, partainya masih membahas apakah deklarasi koalisi dulu, atau sekaligus dengan capres, ataukah dengan cawapres-nya juga. "Semua mesti kami bahas dan pertimbangkan dulu secara detail," ujarnya.
Menurut dia, ada kondisi-kondisi berbeda di 2024 dibandingkan 2019, yang perlu disesuaikan. Kalau nama-nama capres dan cawapres baru belakangan dideklarasikan misalnya, perlu diingat ada perbedaan drastis waktu kampanye di pilpres 2024 dan pilpres 2019.
Pada Pilpres 2019, waktu kampanye sangat panjang. Hampir 8 bulan. Jadi, kalau capres-cawapres ditentukan dan diumumkan di saat-saat terakhir, masih ada waktu kira-kira 8 bulan untuk sosialisasi. "Kalau di 2024, waktu kampanye hanya 75 hari. Sangat singkat," tuturnya.
Jadi, kalau dulu baru last minute diumumkan, nama capres dan cawapres bisa jadi element of surprise. Namun, kalau sekarang, mengumumkan capres-cawapres di last minut, bisa jadi malah gol bunuh diri namanya. Karena waktu sangat terbatas untuk sosialisasi sosok capres-cawapresnya.
Baca juga : Demokrat Belum Lelah Sorong AHY
"Ingat, Indonesia ini sangat luas. Bukan seperti Jakarta yang jarak tempuhnya sejauh-jauhnya 2-3 jam saja, dan akses informasinya terbilang cepat dan luas," terangnya.
Sementara itu, PKS hanya berkomentar singkat ketika ditanya soal rencana mendeklarasikan Anies sebagai capres akhir bulan ini. "Mohon doanya agar proses pembahasan di tim kecil segera tuntas dan semoga dapat hasil yang terbaik," kata Jubir PKS M Kholid, tadi malam. Ia berharap, pembahasan tim kecil ini akan tuntas bulan ini.
Mungkinkah maunya NasDem terkabul bahwa Demokrat-PKS segera deklarasi Anies? Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Arif Nurcahyo mengaku pesimis. Dia menilai, Koalisi Perubahan yang digagas NasDem-Demokrat-PKS bisa layu sebelum berkembang. Soalnya, ketiga parpol masih alot dalam menentukan pendamping Anies.
"Jika sampai Maret belum ada kesepakatan, ancaman NasDem tanpa teman makin menguat karena saya membaca Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet pada Maret ini," kata Arif, kemarin.
Kata dia, ancaman itu terlihat karena sampai sekarang Demokrat dan PKS belum menyatakan sikap. Ini menggambarkan masih ada disharmoni untuk mendeklarasikan Anies. Ini menandakan keinginan masing-masing partai yang belum terakomodasi. Apalagi, PKS dan Demokrat masing-masing ngotot memasang kader sebagai cawapres: Aher dan AHY. Di sisi lain, NasDem melihat kedua figur itu tidak cukup kuat untuk berpasangan dengan Anies.
Baca juga : Prasetyo Edi Apresiasi Deklarasi Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menyampaikan hal serupa. Karena itu, kata dia, Anies lebih baik menggandeng cawapres dari luar partai politik. Keputusan merekrut cawapres dari non-parpol akan memberikan dampak positif di Pilpres 2024.
“Bisa mengakomodir semua partai. Jadi artinya tidak salah satu partai. Mengakomodir semua partai kan bisa (sosok cawapres) dari luar partai,” jelasnya.
Menurutnya, ada banyak sosok yang bisa menjadi opsi untuk dijadikan pendamping mantan Rektor Universitas Paramadina itu. Salah satunya, seperti Andika Perkasa hingga Mahfud MD.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya