Dark/Light Mode

Habis Dari Airlangga Mau Ke Mega

Paloh Mengayun

Jumat, 3 Februari 2023 07:11 WIB
Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat berswafoto bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Instagram Puan)
Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat berswafoto bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Instagram Puan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh seperti sedang memainkan politik ayunan. Usai bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Paloh berencana bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Rencana Paloh ingin bertemu Mega itu disampaikan usai bertemu dengan Airlangga, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2). Untuk waktu ketemuannya, Paloh menyerahkan ke Mega.

“Saya pikir keinginan untuk (bertemu Mega) itu ada saja. Tinggal atur aja. Kami minta barang kali kapan Ibu Mega ada waktu yang baik,” kata Paloh.

Bos Media Group itu mengakui, bertemu Mega tidak semudah dulu. Untuk saat ini, perlu menyamakan suasana kebatinan dulu. Meskipun semua partai politik memiliki kepentingan sama.

Untuk maksud tujuan ketemu Mega, Paloh menjawab secara diplomatis. "Tujuannya untuk bersama-sama membangun kemajuan bangsa ini,” ucapnya.

Baca juga : Pertemuan Airlangga-Surya Paloh Untuk Kepentingan Kebangsaan

Kapan pertemuan dengan Mega dilakukan? NasDem masih mengusahakan. "On process," kata Wakil Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Yang pasti, kata Taslim, pertemuan dengan Mega merupakan agenda prioritas politik NasDem. Apalagi, Paloh dan Mega merupakan teman lama. Keduanya merupakan tokoh yang bahu-membahu di Pilpres 2014 dan 2019 untuk mengantarkan Jokowi ke Istana.

Untuk waktu pastinya, menurut Hermawi, yang jelas tidak dalam pekan ini. Sebab, di akhir pekan ini, NasDem sudah punya agenda internal. "Agenda partai akan ada bedah dapil mulai besok (Jumat, red) sampai Senin, giliran," jelas dia.

PDIP tidak keberatan dengan keinginan Paloh bertemu Mega. Wasekjen PDIP Sadarestuwati mengatakan, pihaknya terbuka jika Paloh berniat melakukan kunjungan untuk bersilaturahmi dengan Mega.

"Kami welcome kok. Kami welcome dengan siapa pun. Jadi, PDIP dengan siapa pun kami sangat welcome," ucap Restu, di Gedung DPR, Senayan, kemarin.

Baca juga : Paloh Bahagia Bersama Jokowi

Apalagi dengan NasDem yang sampai saat ini masih menjadi bagian dari koalisi Istana. "Dengan NasDem, dengan siapa pun, dengan PKS, kami welcome," tambahnya.

Restu menilai, silaturahmi harus tetap dijaga. Dia membuktikan partainya tak pernah memutus silaturahmi. PDIP juga sempat menerima kunjungan NasDem dan Demokrat beberapa waktu lalu.

Dia membantah PDIP selama ini mempersulit komunikasi dengan partai lain. "Kami selalu menerima siapa pun yang akan berkunjung, kan sudah kami buktikan beberapa waktu lalu NasDem berkunjung, Demokrat berkunjung, kami menerima," tegas dia. 

Pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menilai, wajar jika Paloh ingin bertemu dengan Mega. Pertemuan ini penting untuk mencairkan ketegangan kedua parpol selama ini akibat munculnya isu reshuffle kabinet. "Komunikasi politik untuk membangun koalisi sangat penting," ucap Prof Kacung, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Menurutnya, bukan rahasia umum kalau Paloh rajin melakukan silaturahmi politik. "Pak Surya termasuk salah satu elite yang rajin melakukannya. Termasuk upaya komunikasi dengan Bu Mega. Itu hal yang wajar," ucap dia. 

Baca juga : Pintu Airlangga Terbuka Untuk Bang Surya

Untuk hasil komunikasi itu, Kacung bilang, itu urusan nanti. Yang terpenting, komunikasinya terjalin dulu. Hubungan antarparpol tidak boleh beku. Harus cair dan hangat. "Soal hasil kan lain, karena posisi untuk capres yang didukung memang beda. Namun, itu positif,” imbuhnya.

Mengenai peluang NasDem dan PDIP kembali bersama-sama, Kacung melihat, masuk terbuka. Apalagi, koalisi untuk Pilpres 2024 yang sudah terbangun belum final.

“Meski kecil, peluang berkoalisi masih ada. Misalnya untuk mengusung Ganjar Pranowo-Anies Baswedan atau Anies-Puan Maharani," tuturnya. 

Sementara, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro memprediksi, pertemuan Paloh dan Mega sulit terlaksana. Sebab, selama ini mengemuka resistensi politik dari PDIP setelah NasDem mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Selain itu, drama reshuffle yang kencang disuarakan PDIP juga membuat peluang pertemuan Paloh dan Mega semakin kecil. "Secara terang, elite PDIP intensif mengkritisi kinerja menteri-menteri NasDem yang sebelumnya tak pernah terjadi. Ini membuat pertemuan semakin sulit," ucapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.