Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sekolah Partai PDI Perjuangan Siapkan Perempuan Jadi Pemimpin

Sabtu, 25 Februari 2023 11:27 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendidikan kaderisasi perempuan PDI Perjuangan secara berkelanjutan merupakan upaya mendorong pergerakan massif perempuan di setiap aspek kehidupan masyarakat.

Hal itu diutarakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan pembekalan dalam Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional (PKPN) 2023 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2).

Politikus asal Yogyakarta ini menyebut, perspektif yang digulirkan dalam kaderisasi ini berupa ideologi, aspek kerakyatan, kebudayaan, pemberdayaan perempuan hingga pergerakan ekonomi rakyat.

“Dan juga bagaimana seorang perempuan itu harus mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin dalam seluruh aspek kehidupan,” ujar Hasto.

Baca juga : Moeldoko Minta Evaluasi Penanganan Kekerasan di Papua

Kaderisasi perempuan yang digelar secara hybrid pada 23-26 Februari 2023 diikuti 100 peserta. Sementara peserta yang mengikuti secara online ada 2.603 kader perempuan dari DPD dan DPC seluruh indonesia.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hadir secara langsung membuka dan memberikan arahan dalam kegiatan tersebut.

Menurut Hasto, dalam ajang kaderisasi ini para kader perempuan diintkan kembali pemahaman akan pentingnya suatu ideologi.

Ketika itu, Bung Karno menggunakan pemikiran dan imajinasinya melihat kondisi bangsa yang terjajah selama ratusan tahun oleh kolonialisme bangsa Barat.

Baca juga : Wamendag Pede Masa Depan Perdagangan Makin Cerah Di IKN

Padahal, sejak abad ke 7 kerajaan-kerajaan Nusantara merupakan bangsa yang memiliki perabadan yang tinggi.

“Bung Karno selalu ingin mencari jawaban, mengapa kita selalu menjadi bangsa terjajah. Mengapa bangsa Indonesia dengan rekam jejak luar biasa jika mengingat kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, bangsa kita kemudian menjadi terjajah dan memiliki mentalitas terjajah," tuturnya.

Indonesia dijajah secara politik, lalu kemudian perlawanan rakyat untuk merdeka terhadap kolonialisme Belanda selalu ditumpas. Apa yang menyebabkan Indonesia terjajah oleh negara kecil di Eropa seperti Belanda sampai bangsa ini dijajah ratusan tahun. 

"Oleh karena itulah, Bung Karno selalu bertanya dan berpikir kenapa bangsa ini tidak memiliki sebuah imajinasi untuk merdeka,” urai Hasto.

Baca juga : Lestari Imbau Pemerintah Siapkan Sejak Dini Keamanan Jalur Mudik

Pemikiran Sukarno untuk memerdekakan bangsanya muncul, menurut Sekjen PDI Perjuangan, karena kala itu Sukarno rajin membaca berbagai macam buku.

Untuk itu, ia berharap agar para kader perempuan banyak membaca buku teori maupun tentang sejarah kejayaan bangsa Indonesia dan peradaban dunia.

Bung Karno adalah sebuah contoh pembelajar yang baik sebagai bekal utama dalam memimpin pergerakan di masyarakat.

Karena itulah, urai Hasto, melalui Sekolah Partai ini selalu digelorakan tradisi intelektual bagi para kader. Mengingat sebelum terjun memimpin di masyarakat, para kader harus mampu menjalankan kepemimpinan intelektual tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.