Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bilang KIB Rawan Pecah, Pemilu Masih 50:50
Romy Bikin Geger Panggung Politik
Rabu, 8 Maret 2023 09:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lama tak tampil di depan publik usai bebas dari penjara, akhir April 2020 lalu, eks Ketum PPP Romahurmuziy tiba-tiba bikin geger panggung politik. Dia melemparkan 2 isu kontroversial. Pertama, soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar-PAN-PPP yang menurutnya rawan pecah. Kedua, dia menyebut peluang Pemilu digelar tahun 2024 masih 50;50.
Meskipun sudah aktif kembali di politik, Romy-sapaannya jarang tampil dan memberikan pernyataan pers di depan di publik. Padahal di internal Partai Ka’bah, Romy mendapat posisi yang cukup bergengsi, yakni Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Dengan jabatannya itu, tak heran kalau Romy masih sering terlibat dalam kegiatan politik di PPP, baik internal maupun eksternal.
Senin (6/3) kemarin, Romy didapuk partai untuk memberikan materi dalam Bimbingan Teknis Anggota DPRD PPP se-Jatim di Surabaya. Menariknya, di sela-sela acara itu, Romy yang dijumpai wartawan justru malah antusias mengomentari situasi politik nasional yang lagi hangat jelang Pemilu 2024.
Pertama-tama yang dibahas Romy yakni soal nasib KIB yang sudah sejak tahun lalu dideklarasikan oleh 3 partai. Kata dia, meskipun masih dan berkomunikasi, KIB hingga saat ini masih belum ada kemajuan.
"Saya melihat belum ada kemajuan berarti, baik tentang (sosok) capres dan cawapres," ujar Romy, saat itu.
Melihat kondisi itu, ia memperkirakan koalisi tersebut rapuh dan rawan pecah. Komposisi parpol di KIB masih potensial berubah. "Jadi kemungkinan perubahan di KIB pun masih sangat besar, baik pasangan koalisi parpolnya maupun capres-cawapresnya," sambung Romy.
Baca juga : Jangkau Pemilih Muda, Golkar Genjot Penggunaan Medsos
Penyebabnya, kata dia, dinamika politik masih sangat cair dan pilihan figur potensial capres dan cawapres masih banyak. Sehingga semua kemungkinan masih terbuka.
"Bahkan saya melihatnya itu betul-betul sesuatu yang masih gamang satu sama lain," terangnya.
Selain mengomentari KIB, Romy juga bicara soal putusan hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang kontroversial soal penundaan pemilu. Meskipun tidak setuju dengan putusan itu, Romy meminta semua pihak tidak usah panik dan reaktif. Apalagi, kata dia, isu penundaan pemilu sampai saat ini tidak pernah padam. Meskipun berkali-kali juga pemerintah maupun elit politik menepis soal isu penundaan pemilu itu.
Melihat isu yang tak pernah padam itu, Romy berpendapat bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 bisa saja terganggung. "Potensi tertunda menurut saya sampai hari ini masih ada dan bisa dikatakan pemilu berjalan atau tidak di 2024 peluangnya masih 50:50. Soal otoritas semua memastikan, misalnya (pemilu digelar tepat waktu), tidak membuat pemilu pasti digelar 2024," jelasnya.
Setelah melemparkan 2 pernyataan yang menggerkan itu, sejumlah elit dari parpol KIB langsung angkat bicara. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily membantah pernyataan Romy soal potensi KIB bubar. Ia menegaskan koalisi 3 parpol itu masih solid.
"KIB masih solid dan kompak," kata Ace dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.
Baca juga : 5 Figur Lolos Kandidat Ketum PSSI, Ketua Komisi X: Baiknya Gelar Debat Publik
Bukti bahwa KIB masih kompak, lanjut Ace dilihat dari komunikasi Ketum dari ketiga parpol yang masih cukup intensif. Soliditas internal KIB, kata dia, bisa dilihat dari masih intensifnya komunikasi antar Ketum di koalisi tersebut. Ace juga membantah jika KIB mulai goyah gara-gara capres dan cawapres yang akan dijagokan belum kunjung ditetapkan.
Ia menjelaskan bahwa, penetapan capres dan cawapres di KIB harus melewati mekanisme yang disepakati eh ketiga parpol. Baru kemudian diumumkan dalam waktu yang tepat.
"Para ketua umum yang tergabung dalam KIB sudah menyepakati kapan waktu yang tepat kapan membahas figur capres maupun cawapres," ungkapnya.
PAN juga ikut menanggapi pernyataan Romy. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menegaskan, partainya masih tetap kepingin bareng Partai Golkar dan PPP di KIB. Karena koalisi tersebut lahir dari persamaan cita-cita untuk membangun Indonesia Baru.
"Untuk melanjutkan perubahan-perubahan menuju peradaban baru,” kata Viva pada wartawan, kemarin.
Ia juga menekankan ke Romy bahwa, belum putusnya capres dan cawapres yang akan diusung KIB, sama sekali tidak bikin goyah KIB. Sebab, selama ini ketiga parpol masih berproses menuju pematangan kebijakan.
Baca juga : MK Diminta Netral Dan Obyektif
“Jadi, dinamika politik itu tidak akan memecah-belah KIB ya mas Rommy," tegasnya.
Lalu bagaimana dengan pernyataan Rommy soal pemilu yang masih 50:50? Waketum Partai Golkar Hetifah Sjaifudian meminta semua pihak agar berhenti berspekulasi. Sebab, semua tahapan pemilu yang sudah dirancang oleh KPU selama ini belum menemui hambatan yang berarti.
Selain itu, konstitusi sudah jelas mengatur Pemilu digelar setiap 5 tahun. Pun demikian dengan Undang-Undang Pemilu yang sudah diatur sedemikian rupa untuk mematikan amanat konstitusi bisa berjalan. "Semua taat ketatanegaraan," kata Hetifah kepada wartawan, kemarin.
Jika pun ada hambatan, Hetifah menilai sudah menjadi tugas semua pihak untuk menyelesaikannya. Sebab itulah, sinergitas dari semua pihak dibutuhkan untuk menyukseskan pemilu 2024.
"Saling ulur tangan untuk mengatasi semua hambatan. Begitu indahnya kita berbangsa dan bernegara. Semua saling dukung untuk suksesnya agenda negara," pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya