Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
Pertemuan membahas seputar penjajakan koalisi dalam Pemilu 2024. Pada Senin (13/3), Yusril menemui Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP.
Terbaru, Selasa (21/3), Yusril ketemu Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. Keduanya membahas tentang kemungkinan formasi koalisi. Khususnya, koalisi dalam Pilpres.
“Jadi antara PBB dan Golkar kalau ditanya tanya bisa kerja sama atau nggak, ya pasti bisa,” kata Yusril menambahkan, setelah Golkar, PBB Berencana mendatangi PAN, Nasdem, dan Gerindra.
Baca juga : SIM Keliling Bogor 20 Maret Hadir Di Mall Botani Square
Arilangga juga merasa cocok dengan Yusril. “Tentu kalau yang datang berarti cocok. Kalau tidak datang ya tidak cocok. Nah kan gitu,” kata Airlangga.
Airlangga mengaku partainya sangat terbuka dengan siapa pun termasuk Yusril. Airlangga menyebut tidak ada ketua umum Golkar yang tidak kenal dengan Yusril.
Saat ditanya kans menjadi calon Wapres mendampingi Airlangga, Yusril menyatakan, secara umum, dia punya pengalaman untuk berada di posisi tersebut. Dia juga mengatakan, keinginan untuk menjadi capres maupun cawapres belum surut sejak 20 tahun lalu. “Dari segi pengalaman, ilmu, saya sih sanggup aja menjalankan tugas itu ya,” ungkapnya pede.
Baca juga : Survei LSP: Dukungan Presiden Jokowi Bikin Elektabilitas Prabowo Sulit Dikejar
Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengaku nyaris mencalonkan diri sebagai capres tahun 1999, ketika masa perubahan Orde Lama ke era Reformasi. Hanya, saat itu dia diminta mundur demi menjaga persatuan bangsa di tengah pertarungan antara Megawati Soekarnopturi dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Namun demikian, Yusril mengaku tidak menawarkan diri menjadi capres atau cawapres dalam pertemuan dengan berbagai partai politik belakang. Pembicaraan soal capres-cawapres hanya pernah terjadi antara Yusril dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto belum lama ini.
Yusril sadar keinginannya berlaga di Pilpres mendatang tak mudah terealisasi. Kendati dia sudah pernah di-endorse Presiden Jokowi. Dia juga sadar, PBB adalah parpol yang tidak memenuhi ambang batas Presidential Threshold maupun Parliamentary Threshold. “Tetapi kita tunggu saja, politik ini kan dinamis, dan terbuka,” tegasnya.
Baca juga : SIM Keliling Bogor 16 Maret Hadir Di Mall Boxies Tajur
Diketahui, belakangan Yusril semakin pede sebagai figur yang diperhitungkan berpotensi menjadi capres atau cawapres setelah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo.
“Kalau menyimak apa yang disampaikan oleh Prof. Yusril tadi, dengan pengalaman yang sangat panjang, saya mendukung kalau Prof Yusril di 2024 nanti dicalonkan menjadi calon presiden atau wakil presiden,” tutur Jokowi dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1). ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya