Dark/Light Mode

Keliling Ke Partai Raksasa

Yusril Bidik Imbas Elektabilitas

Kamis, 23 Maret 2023 07:55 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kanan) saat pertemuan antara pimpinan Partai Golkar dengan Partai Bulan Bintang di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/3/2023). ( Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kanan) saat pertemuan antara pimpinan Partai Golkar dengan Partai Bulan Bintang di DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/3/2023). ( Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

 Sebelumnya 
Pertemuan membahas seputar penjajakan koalisi dalam Pemilu 2024. Pada Senin (13/3), Yusril menemui Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono di Kantor DPP PPP.

Terbaru, Selasa (21/3), Yusril ketemu Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. Keduanya membahas tentang ke­mungkinan formasi koalisi. Khususnya, koalisi dalam Pilpres.

“Jadi antara PBB dan Golkar kalau ditanya tanya bisa kerja sama atau nggak, ya pasti bisa,” kata Yusril menambahkan, setelah Golkar, PBB Berencana mendatangi PAN, Nasdem, dan Gerindra.

Baca juga : SIM Keliling Bogor 20 Maret Hadir Di Mall Botani Square

Arilangga juga merasa cocok dengan Yusril. “Tentu kalau yang datang berarti cocok. Kalau tidak datang ya tidak cocok. Nah kan gitu,” kata Airlangga.

Airlangga mengaku partainya sangat terbuka dengan siapa pun termasuk Yusril. Airlangga menyebut tidak ada ketua umum Golkar yang tidak kenal dengan Yusril.

Saat ditanya kans menjadi calon Wapres mendampingi Airlangga, Yusril menyatakan, secara umum, dia punya pengalaman untuk berada di posisi tersebut. Dia juga mengatakan, keinginan untuk menjadi capres maupun cawapres belum surut sejak 20 tahun lalu. “Dari segi pengalaman, ilmu, saya sih sang­gup aja menjalankan tugas itu ya,” ungkapnya pede.

Baca juga : Survei LSP: Dukungan Presiden Jokowi Bikin Elektabilitas Prabowo Sulit Dikejar

Mantan Menteri Sekretaris Negara ini mengaku nyaris men­calonkan diri sebagai capres ta­hun 1999, ketika masa perubahan Orde Lama ke era Reformasi. Hanya, saat itu dia diminta mundur demi menjaga persatuan bangsa di tengah pertarungan antara Megawati Soekarnopturi dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Namun demikian, Yusril mengaku tidak menawarkan diri menjadi capres atau cawapres dalam pertemuan dengan ber­bagai partai politik belakang. Pembicaraan soal capres-cawa­pres hanya pernah terjadi an­tara Yusril dengan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto belum lama ini.

Yusril sadar keinginannya berlaga di Pilpres mendatang tak mudah terealisasi. Kendati dia sudah pernah di-endorse Presiden Jokowi. Dia juga sa­dar, PBB adalah parpol yang tidak memenuhi ambang batas Presidential Threshold mau­pun Parliamentary Threshold. “Tetapi kita tunggu saja, politik ini kan dinamis, dan terbuka,” tegasnya.

Baca juga : SIM Keliling Bogor 16 Maret Hadir Di Mall Boxies Tajur

Diketahui, belakangan Yusril semakin pede sebagai figur yang diperhitungkan berpotensi menjadi capres atau cawapres setelah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo.

“Kalau menyimak apa yang disampaikan oleh Prof. Yusril tadi, dengan pengalaman yang sangat panjang, saya mendu­kung kalau Prof Yusril di 2024 nanti dicalonkan menjadi calon presiden atau wakil presiden,” tutur Jokowi dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.