Dark/Light Mode

Belum Juga Dinobatkan Jadi Cawapres

Cak Imin, Genjot Elektabilitas!

Kamis, 2 Maret 2023 07:55 WIB
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: DPR)
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. (Foto: DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gerindra dan PKB bakal menggelar pertemuan rutin tiap dua mingguan. Terdekat, awal Maret, dijadwalkan membahas keinginan ulama agar penetapan capres-cawapres Koalisi Indonesia Raya (KIR) diumumkan sebelum Ramadan.

Mengapa setelah pertemuan demi pertemuan digelar, KIR belum kunjung sepakat soal cawapres Prabowo Subianto? Bersamaan dengan itu, PKB amat rajin membuat narasi kiai-kiai mendukung Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dari mulai menggelar rangkaian Ijtima’ Ulama Dewan Syuro PKB hingga keliling ke pesantren-pesantren dan sowan ke kiai-kiai khos Nahdlatul Ulama (NU) dengan mengusung tagline “Budal Gus”.

Apa ini upaya PKB mende­sak Gerindra supaya segera deklarasikan Cak Imin sebagai cawapres? Efektifkah upaya-upaya ini? Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, upaya PKB mendesakkan Cak Imin ini efektif saat Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan tak jadi maju dalam Pilpres nanti. Sehingga kebutuhan Prabowo terhadap sosok cawapres hanya sebagai pelengkap.

Baca juga : Srikandi PDDI Siap Genjot Donor Darah

Namun sebaliknya, jika Ganjar dan Anies tetap maju di Pilpres, maka kebutuhan Prabowo atas cawapres yang memiliki elek­tabilitas menjadi besar. “Harus diakui, sampai sekarang, Cak Imin belum bisa memenuhi ke­pentingan Gerindra dan Prabowo soal elektabilitas yang besar,” kata Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sehingga, manuver-manuver politik Cak Imin di kalangan NU atau di seputaran kiai sepuh menjadi kurang efektif. Artinya, saran Agung, perlu perubahan strategi politik yang lebih kong­krit dengan mengorkestrasi tang­gung jawab Cak Imin sebagai Wakil Ketua DPR saat ini. “Agar publik menjadi lebih dekat denganCak Imin. Genjot elektabilitasnya. Misalnya, merespon isu-isu kesejahteraan rakyat dan menghindari hal-hal kontroversi yang justru bisa menghadirkan disinsentif elektoral,” sarannya.

Sebelumnya, Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Cak Imin akan bertemu dalam waktu dekat untuk membahas perkembangan koalisi. Pertemuan akan digelar awal Maret. “Bahkan, sudah ber­sepakat dengan Gerindra akan membikin pertemuan berkala antara Pak Prabowo dengan Pak Muhaimin. Kami menjadwalkan pertemuan berkala rutin dua mingguan. Sebab banyak hal yang perlu direspons dan diputuskan,” ujar Huda kepada wartawan, belum lama ini.

Baca juga : Tingkat Kesukaan Jadi Modal Airlangga Dongkrak Elektabilitas

Diakui, salah satu kemung­kinannya, Prabowo-Cak Imin akan membahas keinginan para ulama agar capres-cawapres KIR segera ditetapkan sebelum Ramadan. “Itu salah satu saja mungkin ya,” tuturnya.

Mereka juga akan membahas hasil pertemuan itu dengan sejumlah tokoh. Di antaranya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto; Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Soal cawapres, lanjut Huda, Prabowo dan Cak Imin akan mencari titik tengah.

Dalam kesempatan ini, Huda membantah Cak Imin ngotot jadi capres meski hasil sejumlah survei, elektabilitas ketumnya tidak menggembirakan. Ditegaskan, Cak Imin hanya men­jalankan fatsun politik dari hasil Muktamar PKB, forum tertinggi partai yang mengamanatkan Cak Imin bertarung di Pilpres 2024. “Konteksnya bukan bersikukuh atau tidak,” tuturnya.

Baca juga : Anies Cs Masih Tarik Ulur

Dikatakan, berdasarkan hasil survei teranyar, elektabilitas Cak Imin lebih tinggi dibanding­kan Menko Polhukam Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di kalangan warga nahdliyin dalam hasil survei terkini lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.