Dark/Light Mode

Dambakan Pemimpin Saling Guyub, Rukun

Puan Aminkan Mimpi SBY

Rabu, 21 Juni 2023 08:14 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani (Foto: Dok. PDIP)
Ketua DPP PDIP Puan Maharani (Foto: Dok. PDIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mimpi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik kereta bareng Megawati dan Jokowi, bak gayung bersambut. Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang juga putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, membuka peluang pertemuan antara ibunya dengan SBY.

Dalam mimpinya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menginginkan para pemimpin negeri ini guyub dan rukun. Puan menyebut, mimpi SBY, yang merupakan Presiden ke-6 RI tersebut merupakan sebuah pertanda yang baik. "Ya mungkin itu pertanda bagaimana membangun bangsa dan negara dilakukan bersama-sama, guyub," katanya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Ketua DPR ini berharap, kondisi politik ke depan akan terus guyub dan rukun. Tak ada pihak yang merasa dianaktirikan dalam politik. Seperti halnya para pemimpin terdahulu, yang selalu bersatu membangun bangsa.

Puan pun membuka peluang adanya pertemuan Mega dengan SBY. Seperti dirinya yang bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Tidak ada kata tidak. Semua masih ada harapan. Jangan ada putus asa dan kita tentu berharap pada waktunya bisa berkumpul guyub," ucapnya.

Sebelumnya, SBY menceritakan mengenai mimpinya naik kereta bersama Presiden Jokowi dan Megawati. Mimpi itu terjadi persis setelah Puan dan AHY melakukan pertemuan di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Minggu pagi (18/6).

Baca juga : Keliling NTB, Ganjar Pranowo Didampingi TGB

Mimpi ini diceritakan SBY di akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono. Ada empat cuitan yang dibuat SBY.

"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY, di cuitan pertama.

Di cuitan kedua, ada sosok lain dalam mimpi SBY. Yaitu Presiden ke-8 RI, yang menggantikan Presiden Jokowi.

“Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” tulisnya.

Di cuitan ketiga, SBY menceritakan suasana perjalanan naik kereta dalam mimpinya itu. “Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan,” tulis mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Sedangkan di cuitan keempat, SBY menutup dengan menceritakan tujuan masing-masing dari perjalanan kereta itu. "Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno," tutup SBY.

Baca juga : KLHK Dorong Kampus Lahirkan Pemimpin Berwawasan Lingkungan

Presiden Jokowi ikut menanggapi mimpi SBY ini. Menurut Kepala Negara, mimpi SBY tersebut sama dengan keinginan seluruh rakyat Indonesia.

"Ya bagus. Kalau presiden-presiden, mantan presiden, itu kerja sama, bersama-sama, membangun negara ini. Ya itu mimpi kita. Mimpi kita semuanya," kata Jokowi, usai meninjau pabrik smelter PT Freeport Indonesia, di Kawasan Industri JIIPE, Kabupaten Gresik, kemarin.

Pihak Demokrat menyatakan hal yang sama. Wasekjen Demokrat Renanda Bachtar menyatakan, mimpi SBY itu sebagai harapan. Jika didoakan rakyat, bukan tidak mungkin mimpi itu bisa terwujud.

Renanda melihat, Mega juga sudah membuka diri. Hal itu tergambar saat Mega memberi pesan kepada Puan agar saat bertemu AHY untuk selalu tersenyum. Menurut Renanda, pesan itu untuk memastikan kehangatan tercipta dalam pertemuan. Artinya, ada kesungguhan dari Mega mengajak Demokrat bekerja sama dengan semangat meninggalkan masa lalu dan ajakan untuk melangkah bersama ke depan.

Deputi Bappilu Demokrat Kamhar Lakumani menilai, cuitan SBY tentang mimpinya sebagai semangat rekonsiliasi dalam bingkai silaturahmi politik kebangsaan. "Silaturahmi tokoh-tokoh bangsa yang menjadi tokoh kunci dalam politik menjadi sangat penting dan relevan," ucapnya.

Para pengamat pun turut membuat tafsiran atas mimpi SBY ini. Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyatakan, mimpi itu merupakan keinginan SBY menduetkan Ganjar Pranowo dengan AHY.

Baca juga : Capres Saling Puji, Pendukung Saling Cerca

Mimpi ini bisa menjadi cikal bakal "rujuknya" SBY dan Mega yang mampu merekonsiliasi Demokrat dan PDIP. “Memang tidak mudah. Hanya Jokowi yang bisa menjadi mediator pertemuan mereka,” ucapnya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, pertemuan Puan dengan AHY berdampak positif. Hal itu tercermin dari mimpi SBY yang ingin memperbaiki hubungan dengan Mega.

Menurutnya, pertemuan Puan dengan AHY menjadi awal dalam memperbaiki komunikasi politik antara PDIP dan Demokrat. Terlebih jika SBY dapat bertemu dengan Mega.

Namun, jika tujuannya untuk kepentingan bangsa dan negara, pertemuan tidak hanya dilakukan antara SBY dengan Mega, tetapi juga Jokowi. “Dengan begitu, para pemimpin bangsa ini bisa bersinergi membangun bangsa,” ucapnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.