Dark/Light Mode

Masuk Bursa Cawapres Prabowo, Gibran Patuh Ke Megawati

Minggu, 1 Oktober 2023 09:00 WIB
Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)
Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang belakangan ini santer disebut masuk bursa Cawapres Prabowo Subianto, masih tetap berseragam PDIP. Gibran yang hadir dalam Rakernas IV PDIP, di Jakarta, tak banyak komentar saat ditanya soal peluang duet dengan Prabowo. Gibran hanya menjawab, patuh kepada Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

Pada pembukaan Rakerna IV PDIP yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Gibran hadir. Hingga kemarin, putra sulung Presiden Jokowi itu, masih tetap mengikuti berbagai kegiatan yang ada di Rakernas. Adapun agenda kemarin, mendengarkan arahan tertutup soal pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani hingga Mega.

Menariknya, di sela-sela rangkaian acara, Gibran istirahat, keluar dari lokasi, dan menemui awak media. Memang, tak banyak yang ia sampaikan. Termasuk saat ditanya masuk dalam bursa Cawapres Prabowo.

Ucapan Gibran praktis sama. Mengulang apa yang telah ia sampaikan. Masa depan politiknya, ada di tangan Mega. "Ya kita nunggu arahan saja dari pimpinan," kata Gibran, Sabtu (30/9/2023).

Tak puas akan jawaban itu, wartawan kembali mencecar pertanyaan kepada Gibran. Apakah kehadirannya dalam acara Rakernas sebagai penanda tetap setia bersama PDIP? Menanggapi pertanyaan tersebut, jawaban Gibran tidak to the point. Dia memastikan akan patuh kepada Mega selaku pemegang mandat di partai. "Saya nunggu arahan dari Bu Ketum saja ya," tegasnya. 

Baca juga : Ketua CDM Basuki Bangga Atas Perjuangan Atlet Merah Putih Di China

Apa tanggapan elite PDIP yang lain? Puan Maharani mengaku tak khawatir, soal Gibran yang santer digadang-gadang bakal dipinang Prabowo sebagai Cawapresnya. Menurutnya, setiap partai atau poros koalisi Capres memiliki pertimbangan untuk menentukan Cawapresnya.

Namun, semua itu bergantung pada figur yang dipinang. Puan tak mau berandai-andai soal peluang Gibran duet dengan Prabowo. "Ya, kan yang meminang punya pertimbangan tertentu. Tinggal yang dipinang mau atau enggak. Itu aja," cetus Puan.

Ketua DPR ini mengaku wajar bila saat ini Gibran didorong-dorong untuk naik tingkat maju ke level nasional dengan menjadi Cawapres. Menurutnya, Gibran merupakan tokoh muda yang berprestasi sebagai Wali Kota Solo. 

"Jadi, jangan melihat muda tua, atau kemudian laki-laki atau perempuan. Semuanya punya kesempatan yang sama untuk bisa maju dan berjuang di kontestasi," ujar Puan. 

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, Gibran sudah melaporkan ke DPP PDIP soal dirinya yang dipinang menjadi Cawapres oleh Prabowo. Hal tersebut, kata Hasto, disampaikan disampaikan di acara dialog-dialog internal partai. 

Baca juga : Prabowo-Ganjar Sulit Diduetkan

Apa sikap PDIP? Hasto memastikan Gibran akan tetap bersama PDIP di Pilpres 2024 untuk memangkan Ganjar Pranowo. Gibran bahkan ikut dalam rombongan Ketum PDIP Megawati saat menyambut Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin jelang pembukaan Rakernas IV PDIP, Jumat (29/9/2023). 

“Tentu saja kami meyakin itu. Setia ini muncul dari hati nurani, muncul dari komitmen, muncul dari kesadaran. Tidak ada setia dengan ancaman, apalagi setia dengan gebrak-gebrak meja. Itu tidak ada. Setia itu dengan kesadaran,” kata Hasto.

Menurut Hasto, kesetiaan Gibran pada PDIP bukan karena paksaan atau ancaman. Kesetiaan itu berasal dari kesadaran tentang PDIP sebagai partai yang berjuang untuk rakyat mewujudkan kedaulatan pangan. 

Bahkan, Hasto optimis Gibran akan mendukung dan ikut berjuang untuk kemenangan Ganjar di Pilpres 2024. “Pak Presiden bilang sudah bisik-bisik dengan Pak Ganjar agar segera menyiapkan konsep. Ini maknanya dalam,” tegas Hasto. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, wacana soal Prabowo yang merayu Gibran jadi Cawapresnya telah membuat PDIP tak nyaman. "Bahkan bikin marah, PDIP. Apapun judulnya, Gibran itu masih kader PDIP," ulas Adi saat dihubungi Rakyat Merdeka, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga : Bali United Vs Persikabo, Teco Siapkan Pemain Pengganti

Terlebih, Mega telah memutuskan untuk menjagokan Ganjar sebagai Capres, bukan kader PDIP yang lain. Ketertarikan Gerindra terhadap Gibran jelas bakal berpotensi memecah belah. Hanya saja, PDIP terlihat kalem dengan fenomena semacam ini. Mungkin karena PDIP fokus menangkan Ganjar. 

Kata Adi, pernyataan Gibran yang patuh terhadap Mega, jelas membuat Gerindra bertepuk sebelah tangan. "Pernyataan Gibran yang menyatakan menunggu arahan ketua umum, jelas bentuk penolakan halus Gibran terhadap ketertarikan Gerindra," katanya.

Meski begitu, rasa-rasanya Gerindra tak kehabisan stok bakal Cawapres. Sebab, masih ada nama-nama seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan belakangan ini muncul Khofifah Indar Parawansa. 

"Ketika Gibran terus diwacanakan jadi wakil Prabowo secara terang benderang Erick dan Airlangga tak dianggap di kubu Prabowo sebagai bakal Cawapres pendamping Prabowo," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menilai, Gibran merupakan sosok ideal untuk menjadi pendamping Prabowo. "Mengenai sosok Cawapres Pak Prabowo, saya kira pertama bukan rahasia lagi bahwa Mas Gibran adalah salah satu bakal calon wakil presiden," kata Hashim, saat konfrensi pers Millenial Fest 08 di Grand City Surabaya, Jumat (29/9/2023).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.