Dark/Light Mode

Sudah Diplot Jadi Ketua MPR

Fadel : Bamsoet Tak Akan Maju Di Bursa Ketum Golkar

Selasa, 15 Oktober 2019 13:40 WIB
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto. (Ist)
Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menyebut Bambang Soesatyo atau Bamsoet tak akan maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Golkar dalam Munas Golkar yang akan digelar Desember mendatang.

Menurutnya, Bamsoet yang mendapatkan posisi sebagai Ketua MPR tak lepas dari campur tangan Airlangga Hartarto. Menurutnya, ada 'barter politik' antara Bamsoet dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam Munas Golkar pada Desember mendatang.

"Saya mengamati demikian adanya, kalau Pak Bamsoet diberi kesempatan oleh Golkar menjadi Ketua MPR yang semula adalah Pak Azis Syamsuddin, maka Bamsoet tak akan maju di bulan Desember nanti di munas Partai Golkar," ujar Fadel akhir pekan di Jakarta.

Baca juga : Terpilih Jadi Ketua MPR, Bamsoet Langsung Nyamperin Airlangga dan Ucapkan Terima Kasih

Pimpinan MPR yang mewakili Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu mengatakan, tak ada perjanjian tertulis bahwa Bamsoet tak akan maju dalam bursa calon Ketum Golkar. Menurutnya, itu hanya kesepakatan antara Bamsoet dengan Airlangga Hartarto. "Gentlemen's agreement saja (antara Bamsoet dan Airlangga)," kata Fadel yang juga Wakil Ketua MPR ini.

Senada, Pakar Politik dari LIPI, Siti Zuhro menilai, penugasan Bamsoet sebagai Ketua MPR berkaitan dengan pencalonannya sebagai Ketua Umum Golkar. 

"Iya tadi sudah saya sampaikan (saat diskusi). Tidak mungkin kita tidak mengaitkan politik di eksternal dukungan Golkar kepada MPR gitu ya. Calonnya dengan internalnya calonnya yang juga sedang akan melakukan sukesi diinternalnya (Munas)," kata Zuhro. 

Baca juga : Pemilihan Ketua MPR: Bamsoet 9, Muzani 1

Zuhro mengatakan, istilah 'barter politik' dalam sebuah kontestasi partai politik adalah lumrah dan wajar. 

Peneliti Senior LIPI ini juga menambahkan bahwa Airlangga dan BS menyadari betapa pentingnya Golkar untuk tetap solid, sehingga demi kepentingan partai ke depan, apa-apa yang bisa dikompromikan itu dilakukan.

"Dan menurut saya itu bagus buat konsolidasi Golkar menghadapi agenda-agenda ke depan. Itulah politik praktis. Jadi siapa mendapat apa siapa akan berkuasa sebagai apa," tukasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.