Dark/Light Mode

Yandri Susanto: Zukifli Hasan Tak Mungkin Menista Agama

Rabu, 20 Desember 2023 17:02 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum (Waketum)  Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menjelaskan bahwa potongan video yang beredar dengan narasi yang seakan-akan bahwa Zulkifli Hasan menjadikan sholat sebagai becandaan, adalah framing yang sangat menyesatkan.

Justru, kata dia, dalam acara tersebut Zulkifli menegaskan bahwa jangan sampai karena adanya perbedaan pilihan dalam Pemilu kemudian menimbulkan adanya perpecahan di masyarakat.

"Bang Zul mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah kontestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan fondasi dasar bernegara," jelas Yandri.

Dengan rekam jejak yang ada selama ini, kata Yandri, tidak mungkin seorang Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama.

Baca juga : Jadi Tersangka KPK, Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Minta Maaf

“Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian mengubah tata cara sholat seseorang," tutur Yandri.

Dia menambahkan, fenomena adanya keretakan karena berbeda pilihan sudah mulai muncul walaupun tidak terlalu besar.

“Nah di sinilah kemudian Bang Zul mencontohkan dengan sesuatu yang mudah dipahami masyarakat," sambung Yandri

Yandri mengungkapkan, ucapan yang sama atau hampir mirip juga disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ustad Abdul Somad.

Baca juga : Ganjar: Politisi Harus Selalu Belajar Dan Berangkat Dari Pengalaman

Video dari kedua tokoh tersebut disebarkan tanpa ada framing yang negatif.

Karena menurutnya, statement tersebut dikeluarkan dengan niat yang baik, bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian membuat keretakan di masyarakat.

Bahkan, ekstremnya, setelah surah Al Fatihah tidak lagi mengucap Amin secara Jahr (dikeraskan) karena itu identik dengan salah satu pasangan calon.

"Jangan sampai terulang karena Pemilu kemudian muncul praktik politik identitas. Hasilnya sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa," harap Yandri

Baca juga : Yandri Susanto Puji Peran Ikatan Keluarga Madura Serang

Yandri juga mengajak semua pihak untuk mengedepankan tabayyun dan husnudzon sehingga tidak menyuburkan penyebaran berita hoax di masyarakat.

"Mari kita laksanakan Pemilu dengan mengedepankan politik santun. Kita kedepankan tabayyun dan husnuzon dalam setiap persoalan yang ada. Sehingga tidak memberikan ruang adanya penyebaran berita hoax di masyarakat," tutup Yandri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.