Dark/Light Mode

Gerindra Serahkan Diri ke Jokowi

Kamis, 17 Oktober 2019 09:51 WIB
Presiden Jokowi (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Presiden Jokowi (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil Rapimnas Partai Gerindra, kemarin, tak terang juga tak tegas menentukan nasibnya sendiri. Apakah partai besutan Prabowo Subianto tersebut akan masuk koalisi atau tetap oposisi. Gerindra malah menyerahkan nasib ke Presiden Jokowi.

Semua terserah Jokowi. Mau menerima Gerindra sebagai teman koalisi, atau membiarkan Gerindra menjadi lawannya. Rapimnas Gerindra dilaksanakan di Padepokan Garuda Yaksa, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Semua petinggi partai hadir. Termasuk Sandiaga Uno, yang baru “CLBK”. Tokoh-tokoh yang dekat dengan Gerindra, seperti Rocky Gerung, dan Haikal Hasan, ikut hadir. Para kader dari berbagai daerah juga datang. Jumlahnya sekitar 4 ribu. 

Acara semula dimulai tepat pukul 9 pagi. Namun bergeser menjadi pukul 10.20. Meski molor lebih dari satu jam, beberapa peserta masih ada yang datang terlambat. Mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan acara.

Kenapa Rocky Gerung Cs juga diundang? Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, menyatakan, pihaknya memang sengaja mengundang tokoh-tokoh yang pernah ikut mendukung Prabowo di Pilpres lalu.

Tujuannya, agar mereka mendengar langsung mengenai sikap Prabowo dan Gerin dra. Bukan mendengar dari orang lain. “Supaya tidak terjadi disinformasi,” katanya.

Baca juga : Cara Bangun Percaya Diri Remaja Di Medsos

Rapimnas ini digelar secara tertutup. Wartawan hanya diizinkan masuk sebentar, untuk mengambil gambar suasana rapat. Setelah itu, awak media di minta menunggu di pintu gerbang masuk lokasi acara.

Usai Rapimnas, Dahnil Anzar Simanjuntak menemui wartawan. Dia kemudian menjelaskan apa yang menjadi pokok pembicaraan Prabowo dalam pidatonya di acara tersebut.

“Ada 3 poin singkat yang disampaikan dalam pidato politik Pak Prabowo Subianto,” sebut Jubir Prabowo itu.

Pertama, urai Dahnil, Prabowo sudah menyerahkan konsep terkait dorongan besar ekonomi Indonesia dengan semangat ketahanan pangan, energi pertahanan, dan keamanan ke Presiden Jokowi.

Kedua, Prabowo mempersilakan Jokowi untuk menggunakan konsep tersebut, dengan atau tanpa melibatkan Prabowo dan Gerindra. “Bila tidak (melibatkan Gerindra), kami akan tetap bekerja sama untuk kepentingan NKRI,” tutur mantan Ketum PP Pemuda Mu hammadiyah itu.

Ketiga, Prabowo memutuskan untuk tetap menjaga kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bersilaturahmi dan berkomunikasi untuk musyawarah mufakat demi kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga : Parindra Dukung Suhendra Jadi Kepala BIN

Konsep ini, terang Dahnil, telah diserahkan sebulan sebelum Prabowo bertemu Jokowi pada Jumat lalu di Istana Kepresidenan. Untuk keputusan selanjutnya, Gerindra menyerahkan ke Jokowi.

“Ini akan sangat bergantung keputusan Pak Jokowi. Apakah akan menggunakan konsepsi yang ditawarkan Pak Prabowo atau tidak,” kata Dahnil.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memberikan keterangan tambahan. Kata dia, usai Rapimnas ini, akan ada komunikasi lanjutan antara Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi.

Pertemuan itu akan menjadi tindak lanjut hasil Rapimnas. Di hadapan wartawan, Muzani, kemudian membacakan sebait pantun.

“Kain tapis dilipat empat/Disimpan rapi dalam peti//Kita semua sudah berpendapat/ Pada akhirnya Pak Prabowo nantinya akan ngomong bersama Pak Jokowi,” kata Muzani.

Dengan sikap ini, Prabowo dan Gerindra dianggap tak bisa menentukan sikap sendiri. Sebab, Gerindra tak bisa memilih mau koalisi atau oposisi.

Baca juga : Menaker Minta Perubahan Ketenagakerjaan Direspon Cepat

“Posisi Gerindra seperti menyerahkan nasib ke Presiden Jokowi,” kata pengamat politik, Ujang Komarudin, tadi malam.

Jika dilihat dari gelagat akhir-akhir ini, Ujang memandang bahwa sebenarnya Gerindra lebih condong ke koalisi. Hanya saja, Gerindra tidak bisa berbicara langsung. Gerindra menungggu Jokowi yang bicara.

“Sudah, yes bergabung. Tinggal Jokowi kasih kursi menteri berapa ke Gerindra,” tuturnya.

Jika Gerindra condong ke oposisi, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini, hal itu akan terlihat jelas dalam pidato Prabowo dalam Rapimnas tersebut. Prabowo akan langsung terus terang. Seperti di kampanye Pilpres lalu.

“Kan selama Pilpres juga Prabowo selalu berkata jelas,” pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.