Dark/Light Mode

Perjuangkan Kaum Disabilitas Dan Difabel, Karina Optimis Rebut Kursi DPRD Kota Bogor

Kamis, 8 Februari 2024 06:05 WIB
Caleg DPRD Kota Bogor Dapil I dari PAN, Karina Soerbakti. (Foto: Istimewa)
Caleg DPRD Kota Bogor Dapil I dari PAN, Karina Soerbakti. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Agar tak salah sasaran, sebelum menyalurkan bantuan ini tim saya secara rutin melakukan survei lapangan terlebih dahulu agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. Selama empat tahun ke belakang kami turun langsung blusukan ke tengah masyarakat," kata Karina, Rabu (7/1/2024).

Dia menyadari sebagai calon pelayan publik, dirinya harus turun langsung merasakan apa yang dirasakan masyarakat.

"Kalau tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat, saya tidak akan memahami akar masalah di bawah," tambahnya.

Karina berjanji akan memberikan yang terbaik terhadap masyarakat Kota Bogor jika diamanahkan duduk di kursi dewan. Terutama, pada kelompok disabilitas.

"Memberikan akses dan kesempatan yang setara bagi kehidupan yang berkualitas bagi para penyandang disabilitas merupakan impian saya saat melakukan CSR," ujarnya.

"Bila saya terpilih sebagai anggota DPRD, banyak program bisa dibuat untuk penyandang disabilitas, mulai dari pendidikan, kesempatan kerja, dan lainnya,” urai Komisaris Lorena Grup itu.

Baca juga : Jokowi Terima Kunjungan PM Timor Leste Xanana Gusmao di Istana Bogor

Karina menyebutkan upaya yang akan dilakukannya dimulai dari menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas.

Contoh kecil yang bisa dilihat di sekitar ialah trotoar yang juga ramah disabilitas perlu diperjuangkan legislator agar dapat dijalankan oleh eksekutif dengan baik.

Di samping penyandang disabilitas, warga lansia juga menjadi perhatian Karina. Salah satunya, yakni akses layanan kesehatan yang menurutnya penting dan harus dipastikan kemudahan aksesnya.

Karina melihat, keberadaan ruang ICU di setiap rumah sakit Kota Bogor untuk kebutuhan pasien kelas III belum sepenuhnya maksimal. Sehingga, menurut Karina harus ada kerja sama antara Pemerintah Daerah dan fasilitas kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Sebagai tindakan penanggulangan, Pemerintah juga perlu menggiatkan kembali posyandu lansia dan benar benar memantau dari tingkatan mikro, seperti asupan nutrisi dan perkembangan kesehatan serta distribusi obat-obatan dasar (generik) yang diperlukan oleh lansia,” ucapnya.

Selain kesehatan, Karina menilai isolasi sosial juga menjadi salah satu isu yang dikhawatirkan banyak warga lansia.

Baca juga : Jorji: Tanpa Carolina Dan Akane, Indonesia Masters Tetap Berat

Ia menuturkan, isolasi sosial harusnya mulai diganti dengan inklusi sosial. Sebab, sejak WHO mencanangkan Konsep Kota Ramah Lansia (Age Friendly City) pada 2002, banyak fasilitas kota mulai dibuat ramah lansia seperti pada bangunan maupun ruang terbuka.

Di Kecamatan Bogor Tengah yang menjadi dapilnya, ada taman kota yang bisa digunakan untuk rileksasi dan berkegiatan. Sebagai pengusaha, Karina telah memulai dengan hotelnya sendiri.

“Selain hijau dengan taman dan konsep tata interior terbuka seperti resort di Bali, Swiss-Belinn Bogor sangat ramah difabel dan lansia, karena terdapat toilet khusus serta kamar yang kami sediakan khusus, selain itu juga kami menyediakan kursi roda untuk difabel dan lansia yang membutuhkan,” beber dia.

Selain kesehatan, Karina menilai isolasi sosial juga menjadi salah satu isu yang dikhawatirkan banyak warga lansia. Ia menuturkan, isolasi sosial harusnya mulai diganti dengan inklusi sosial, karena sejak WHO mencanangkan Konsep Kota Ramah Lansia (Age Friendly City) pada 2002.

Banyak fasilitas kota mulai dibuat ramah lansia seperti pada bangunan maupun ruang terbuka. Di Kecamatan Bogor Tengah yang menjadi dapilnya, ada taman kota yang bisa digunakan untuk rileksasi dan berkegiatan. Sebagai pengusaha, Karina telah memulai dengan hotelnya sendiri.

“Selain hijau dengan taman dan konsep tata interior terbuka seperti resort di Bali, Swiss-Belinn Bogor sangat ramah difabel dan lansia, karena terdapat toilet khusus serta kamar yang kami sediakan khusus, selain itu juga kami menyediakan kursi roda untuk difabel dan lansia yang membutuhkan,” ujarnya.

Baca juga : Didukung KIB Di Surabaya, Cak Imin Optimis AMIN Lolos Putaran Kedua

Sebagai wanita pengusaha dan Caleg, Karina sangat mendukung pemberdayaan perempuan di segala aspek. Mengingat apa yang dikerjakannya saat ini, ia merasa perempuan memiliki kemampuan multitasking yang luar biasa.

Di samping itu, Karina juga sukses membawa Hotel Swiss-Belinn Bogor semakin berjaya. Di bawah kepemimpinannya, Swiss-Belinn Bogor telah berhasil mendapat penghargaan Tripadvisor’s Traveller Choice Award selama dua tahun berturut-turut. Serta dikenal sebagai market leader dengan tingkat okupansi tertinggi di antara hotel sekelasnya.

“Selama berdirinya perusahaan kami, kami telah berkontribusi pada pendapatan daerah dan membuka banyak lapangan pekerjaan,” papar Direktur Lorena Property.

Selain menjadi pengusaha hotel, Karina diketahui juga berkancah di industri kreatif setelah lulus dari Monash University. Ia telah mendirikan Kasoer Inc. yang memberikan layanan seperti creative production house, acting class, content production, film reading dan workshop studio.

Bahkan, pada 2018, karya film pendek milik Karina berjudul “Uis Nipes” juga berhasil meraih 4 nominasi sebagai “Best Cinematography”, “Best Jewelry”, “Best Accessory” dan “Best Music” dalam La Jolla International Fashion Film Festival.

“Saya ingin perempuan lebih maju. Memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk dapat berkarya dan memberikan manfaat bagi lingkungannya,” pungkas Karina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.