Dark/Light Mode

Soal Isu Jokowi Masuk Golkar, Banteng Kalem

Minggu, 10 Maret 2024 08:50 WIB
Momen Presiden Jokowi memakai dasi berwarna kuning.  (Foto: Biro Pers)
Momen Presiden Jokowi memakai dasi berwarna kuning. (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDI Perjuangan menanggapi santai isu Presiden Jokowi akan masuk Partai Golkar. Meskipun isu ini sudah berkembang luas dan bikin heboh, Banteng kalem saja.

Isu Jokowi masuk Golkar pertama kali muncul saat Jokowi mengenakan stelan jas dasi warna kuning saat hendak melawat ke Jepang, akhir Desember lalu. Awak media penasaran dan menanyakan perihal tersebut ke Jokowi. Namun Jokowi, malah balik bertanya. “Masa gak tahu,” kata Jokowi, singkat.

Dari sana, isu Jokowi masuk Golkar terus muncul hampir tiap bulan. Saat itu, hubungan Jokowi dengan PDIP memang sudah tidak baik. Gara-garanya, sikap Jokowi yang mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai Cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Padahal di Pilpres 2024, PDIP sudah lebih dulu mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga : Awal Puasa Beda, Tak Usah Diributin

Kabar Jokowi masuk Golkar kembali muncul pada Jumat (8/3/2024) lalu. Saat itu, Jokowi menanggapi isu tersebut dengan menanyakan langsung kepada Menpora yang juga politisi Golkar Dito Ariotedjo. Kabar ini kembali bikin heboh dan langsung direspons para elite Golkar.

Meski demikian, PDIP menanggapi kabar ini dengan santai. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tak mempersoalkan apabila Jokowi meninggalkan PDIP dan memilih bernaung di bawah Beringin.

Politisi asal Yogyakarta itu kemudian mengungkit sikap Jokowi yang lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dibandingkan pasangan Capres-Cawapres yang diusung PDIP. Dengan sikap tersebut, PDIP tak mempersoalkan jika Jokowi hengkang dari partai yang dinahkodai Megawati Soekarnoputri.

Baca juga : Diungkap Ganjar, Jalan Hak Angket Panjang & Tak Mulus

“Kalau kita lihat seseorang, jati diri seseorang diukur dari konsistensinya terhadap pilihan parpol secara normatif. Meskipun seseorang bebas menentukan pilihannya secara merdeka,” ucap Hasto.

Menurut Hasto, nanti rakyat akan menilai mana partai yang membesarkan Jokowi dan partai yang memakai cara-cara pragmatis demi kekuasaan. Dia menambahkan, saat ini PDIP fokus mengawal suara rakyat dan mencoba memperbaiki berbagai persoalan demokrasi.

Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno juga menanggapi santai. Kata dia, silakan saja kalau Jokowi mau masuk Golkar. PDIP, kata dia, tidak bisa memaksa kadernya untuk tetap bertahan, termasuk ke Jokowi.

Baca juga : Bela Palestina, Kita Bukan Omdo

“Pilihan politik adalah urusan kesesuaian aspirasi individu dan visi misi organisasi. Jadi, bersifat bebas dan sukarela,” ujarnya.

Soal ini, Jokowi sebenarnya sudah berkali-kali ditanya. Jawabannya pun beragam. Satu kali, Jokowi hanya tersenyum. Di tanya lain waktu, Jokowi berkelit. Begitu juga saat ditanya di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, akhir Februari lalu.

Mantan Walikota Solo itu tidak membantah juga tidak membenarkan. “Saya setiap hari masuk Istana,” ujar Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.