Dark/Light Mode

Prof Dr Ir Siti Nurbaya Bicara Di Green Impact Days

Eco–anxiety Jangkiti Anak Muda Dunia

Selasa, 30 April 2024 08:56 WIB
Dari kiri: Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, CEO Rakyat Merdeka Kiki Iswara, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, dalam pembukaan Green Impact Days, di Sabuga ITB, Senin (29/4/2024). (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Dari kiri: Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, CEO Rakyat Merdeka Kiki Iswara, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri LHK Siti Nurbaya, dan Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, dalam pembukaan Green Impact Days, di Sabuga ITB, Senin (29/4/2024). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada istilah baru, depresi karena terkait dengan kondisi ekosistem, lingkungan dan masa depan kehidupan. Namanya Eco-anxiety.

Kecemasan atau ketakutan jenis ini menjangkiti generasi muda dunia, khususnya generasi Z dan di bawah 20 tahun. Salah satu penyebabnya adalah banjir informasi yang diserap anak muda atau overload information terkait lingkungan dan masa depan planet yang dikuatirkan bisa berpengaruh kepada kehidupan dirinya.

Istilah Eco-anxiety diucapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Prof Dr Ir Siti Nurbaya saat menjadi pembicara kunci pada Green Impact Days, Untuk Ketahanan Pangan, Air dan Energi di Sabuga ITB, Senin (29/4/2024).

Pidato Menteri Siti sangat menarik dan ilmiah. Sekitar 45 menit memaparkan hal-hal baru tentang dampak krisis iklim yang relate dengan kehidupan anak muda. Yaitu mental health.

Menteri mengutip lebih dari 20 buku dan literatur ilmiah dalam paparannya ini. Dan seribu lebih audiens tampak serius menyimaknya.

Peserta yang hadir adalah pelajar dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka datang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Banten, Semarang, dan Surabaya. Sebagian dari mereka berangkat ke Bandung sejak Sabtu.

Menteri Siti dalam acara ini juga bertindak sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ad interim, menggantikan Arifin Tasrif yang sedang bertugas di Eropa dan Arab Saudi.

Hadir di acara ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dr Ir Bambang Hendroyono, Irjen KLHK Laksmi Wijayanti, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro, dan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dr Ir Dadan Kusdiana.

Baca juga : Menkominfo Bicara Transformasi Ekonomi Digital & Ekonomi Hijau

Selain itu, CEO Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana, dan Direktur Pemberitaan Ratna Susilowati, serta pendiri Society of Renewable Energy Zagy Yakana Berian.

Menteri Siti menyampaikan apresiasi kepada Rakyat Merdeka yang mengangkat tema soal pangan, air dan energi atau yang biasa disebut Nexus Pangan-Air-Energi. Menurut dia, tema ini penting untuk bisa memahami dan mengelola interaksi kompleks antara air, energi, dan pangan.

Menurutnya, penggunaan air yang tak terkontrol, energi yang tak terkendali, dan ancaman kekurangan pangan menjadi informasi yang menyeramkan bagi sebagian pihak. Belum lagi ada info pemanasan global, hilangnya keanekaragaman hayati, polusi, dan perubahan cuaca ekstrem.

Kata Menteri, kecemasan yang meningkat gara-gara kerusakan lingkungan melahirkan Eco-anxiety atau perasaan cemas gara-gara khawatir berlebihan terhadap kerusakan alam. Kecemasan ini, bisa menjangkiti siapa saja. Terutama orang-orang yang punya keterikatan emosional dengan alam atau mereka yang mengalami dampak langsung dari perubahan iklim. Seperti korban dari cuaca ekstrem atau orang yang terpaksa mengungsi karena bencana alam.

Dari sejumlah literasi yang dibacanya, Menteri mengatakan, orang yang Eco-anxiety menjadi gampang stres, khawatir berlebihan tentang masa depan planet, dan putus asa melihat kerusakan lingkungan. Mereka khawatir tentang keberlanjutan kehidupan untuk generasi mendatang. Kata dia, ini berbahaya jika tidak ditangani.

"Karena bisa mempengaruhi kesejahteraan mental seseorang dan menyebabkan berbagai respons emosional negatif," pesannya.

Menteri Siti mengungkapkan, isu kecemasan lingkungan kini menjadi isu yang semakin populer, terutama di kalangan generasi Z.

Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi fenomena ini. Beberapa di antaranya adalah kelebihan informasi, kecenderungan mengonsumsi informasi negatif, kesenjangan hak istimewa, dan kegagalan dalam membayangkan kejadian yang tidak terduga.

Baca juga : Sekjen ESDM Dorong Anak Muda Terlibat Green Energy

Bagaimana mencegah Eco-anxiety? Menurut Menteri, satu caranya dengan memelihara sikap optimis atau yang biasa disebut Climate Optimism, yaitu mengakui kemajuan yang sudah dibuat dalam menghadapi perubahan iklim, dan mengakui ada tantangan yang dihadapi. Pendekatan ini tidak mengabaikan masalah, tapi fokus pada solusi yang menginspirasi masyarakat untuk ikut serta dalam upaya penanganan lingkungan.

"Tujuannya agar semua orang merasa bahwa mereka dapat berkontribusi dan membuat perbedaan dalam memerangi perubahan iklim," kata Siti.

Karana alasan itu, Menteri memberikan apresiasi kepada Rakyat Merdeka dan Society of Renewable Energy (SRE) yang telah menyelenggarakan Green Impact Days dengan melibatkan ribuan orang. SRE kini sudah ada di 47 kampus terbaik Indonesia dan total member teregister mencapai 4 ribu orang. Sedangkan yang mendaftar dalam kompetisi penulisan ilmiah populer mencapai 1062 orang daei 230 sekolah menengah dan 170 kampus seluruh Indonesia.

"Ini merupakan contoh nyata dari penerapan prinsip Climate Optimism," ujarnya.

Kata Menteri Siti, kegiatan tersebut mencakup berbagai prinsip dalam Climate Optimism yaitu mengambil tindakan, tetap terinformasi dengan batasan, dan terhubung dengan orang lain.

"Kegiatan ini juga mencakup prinsip merawat diri sendiri, fokus pada solusi, dan mendidik orang lain," ungkapnya.

Kompetisi ini sangat penting dalam konteks usaha aktif mengatasi dampak perubahan iklim, dengan berlandaskan pada pengetahuan lokal dan ilmiah.

Hal ini sejalan dengan yang sudah dilakukan KLHK sejak 2016 yaitu membangun Pojok Iklim, Rumah Konsultasi, Kolaborasi Iklim dan Karbon. Tujuannya membangun basis pengetahuan bersama dan konsultasi mengenai aksi-aksi terkait karbon. "Termasuk mitigasi, adaptasi, dan perdagangan karbon sesuai dengan regulasi nasional dan konvensi global," ujarnya.

Baca juga : Bobby Nasution Disorot Publik

Menurut Menteri, peserta yang memenangkan kompetisi ini diapresiasi karena dedikasi dan kerja keras mereka, bukan hanya dalam meraih kemenangan, tetapi juga dalam memperjuangkan isu-isu penting yang berkaitan dengan masa depan bumi kita.

Dalam penutupnya, Menteri mengajak semua orang mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.

CEO Rakyat Merdeka Kiki Iswara menyampaikan, ketahanan pangan, air, dan energi adalah agenda penting saat kondisi geopolitik global tidak stabil dan berpotensi mempengaruhi ketahanan kita, khususnya dalam hal ketersediaan pangan, air, dan energi.

Untuk mencegah ini, diperlukan kolaborasi dan solidaritas antargenerasi serta lintas generasi. "Ini penting agar Indonesia bisa tetap kuat menghadapi situasi dan terus bergerak menuju Visi Indonesia 2045," ungkapnya.

Green Impact Days diselenggarakan sekaligus untuk merayakan ulang tahun ke-25 Rakyat Merdeka. Sebelumnya, telah dilaksanakan berbagai kegiatan seperti seminar Green Jobs yang diadakan pada 24 April di Jakarta, serta penanaman 25 ribu mangrove di 25 lokasi di seluruh Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Siti Nurbaya.

Rakyat Merdeka dan SRE juga meluncurkan dua buku baru, yaitu Green Jobs Outlook Menuju Indonesia Emas 2045, Peluang dan Kompetensi Masa Depan Sektor Energi, Pangan, Industri dan Pengolahan Limbah. Dan buku kedua: Green Agriculture Corporation, untuk pengembangan korporasi pertanian hijau. Dua buku ini melengkapi dua buku sebelumnya, Indonesia Menuju Energi Bersih (2022), dan Menuju Indonesia Bersih (2023).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.