Dark/Light Mode

Bamsoet: SOKSI Siap Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kamis, 2 Mei 2024 20:21 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Golkar/Ketua Dewan Pembina SOKSI Bambang Soesatyo (tengah). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar/Ketua Dewan Pembina SOKSI Bambang Soesatyo (tengah). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Ketua Dewan Pembina SOKSI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak mudah melupakan sejarah dan jasa besar tokoh-tokoh masa lampau. Termasuk menjadikan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei untuk mengenang jasa Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, sebagai momentum keseriusan revolusi pendidikan yang lebih substantif dan mengakar.

Bamsoet menerangkan, peran SOKSI sangat besar dalam sejarah pergerakan bangsa. Termasuk dalam dunia pendidikan, khususnya dalam melahirkan kader untuk menjadi generasi bangsa yang unggul. Sejak didirikan pada 20 Mei 1960 oleh Mayjen (Purn) Prof Suhardiman, yang juga merupakan penggagas istilah Golongan Karya dan aksi Karya Kekaryaan, SOKSI selalu menjadi kekuatan progresif revolusioner kebangsaan sebagai penggerak implementasi dan benteng Pancasila.

Baca juga : Giliran Gelora Kena Sindir

"SOKSI telah melahirkan banyak kader andalan yang menjadi aset bangsa karena dipercaya rakyat mengisi berbagai posisi di semua tingkatan. Baik di lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Dari mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional. Sebagai contoh, dari sekitar 102 anggota DPR Partai Golkar yang terpilih dalam Pemilu Legislatif 2024, sebanyak 21 di antaranya merupakan kader SOKSI," ujar Bamsoet, dalam Rapat Bulanan Dewan Pembina SOKSI, di Jakarta, Kamis (2/5/24).

Dewan Pembina SOKSI hadir antara lain Jimmy Budi Haryanto, Rudy Sanyoto, Robert J Kardinal, Anthon Sihombing, Sylvia Anggraeni, Robert Sinaga, Noor Achmad, Hamka Yandhu, Julius Hasan, Mangisara Lubis, Robinson Napitupulu, Purnama Sitompul, Mangaraja Hutahuruk dan Between Lutham.

Baca juga : Pemerintah: Awasi Dan Laporkan

Ketua MPR ini menjelaskan, SOKSI merupakan organisasi utama pendiri Partai Golkar, yang selalu memiliki peran strategis sejak masa transisi kemerdekaan hingga pasca reformasi. Sejarah mencatat, SOKSI dilegitimasi sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) melalui Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan Kemendagri RI pada 5 September 2010, yakni SKT No.385/D.III.2/IX/2010 untuk masa berlaku hingga tahun 2015. Serta perpanjangan SKT No.01-00-00/047/D/IV.1/IV/2016 tanggal 14 April 2016 dengan masa berlaku 14 April 2016 hingga 14 April 2021. 

"Selain itu, Akta Notaris Nomor 06 tanggal 23 Maret 2012 dan Akta Nomor 43 tanggal 18 Maret 2016, yang mempertegas posisi SOKSI dimaksud sebagai salah satu pendiri Partai Golkar yang sah dan legitimate. Pada masa itu, Ketua Umum SOKSI dipegang Ade Komarudin, yang kemudian estafet kepemimpinan dimandatkan Munas XI SOKSI/2020 pada Ahmadi Noor Supit dengan Ketua Dewan Pembina Bobby Suhardiman, putra biologis Pendiri SOKSI Mayjen (Purn) Prof Suhardiman. Setelah Pak Bobby wafat pada tahun 2021, posisi Ketua Dewan Pembina SOKSI kemudian diteruskan oleh saya hingga saat ini," jelas Bamsoet.

Baca juga : NasDem Jamin Tanpa Mahar

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, SOKSI memiliki doktrin manunggal dengan Revolusi Pancasila, pelaku sejarah sekaligus garda depan konseptor pembangunan berbasis Pancasilais. Maka kehadiran SOKSI bagi kemajuan bangsa adalah keniscayaan yang tidak bisa dipinggirkan.

"Diminta ataupun tidak diminta, kader SOKSI siap membantu menyukseskan jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran agar bisa mewujudkan amanah konstitusi. Khususnya dalam mencerdaskan bansa, serta menciptakan masyarakat adil, aman, makmur dan sejahtera," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.